HUT ke-73, Korut Tampilkan Parade Militer

Pawai berbaris dalam parade kali ini mengenakan hazmat

Jakarta, IDN Times - Korea Utara menggelar parade militer yang menandai ulang tahun yang ke-73 pada hari Rabu, 8 September 2021, waktu setempat. Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam parade kali ini adalah pasukan berbaris yang mengenakan hazmat.

Bagaimana suasana saat acara berlangsung?

1. Parade kali ini tidak menampilkan rudal balistik utama

Dilansir dari BBC, Korea Utara telah mengadakan parade militer untuk menandai ulang tahun yang ke-73 pada hari Rabu malam waktu setempat, tetapi parade kali ini tidak menampilkan rudal balistik utama.

Beberapa foto dari sumber pemerintah setempat mengenai parade yang digelar malam hari itu menunjukkan tentara dan pekerja berbaris dengan pakaian hazmat.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang tampak lebih ramping kali ini, terlihat di antara orang banyak dengan memeluk anak-anak.

Tak hanya itu, parade kali ini telah menampilkan truk pemadam kebakaran, traktor, dan kembang api selama parade berlangsung.

Salah satu bagian dari pawai berbaris dalam apa yang tampak seperti jas hazmat merah cerah dan masker gas, yang mungkin merupakan tanda bahwa pasukan khusus telah dibentuk untuk membantu mencegah penyebaram COVID-19.

Parade kali ini juga tidak menampilkan Kim dalam menyampaikan pidato apa pun, tidak seperti pada Oktober 2020 lalu ketika ia membual mengenai kemampuan nuklir Korea Utara dan memamerkan rudal balistik antarbenua yang sebelumnya tidak terlihat selama parade militer.

Korea Utara sering merayakan hari jadi negara besar dengan menampilkan ribuan pasukan dan perangkat keras militernya yang paling canggih dalam parade di Lapangan Kim Il-sung, dinamai sesuai nama pendiri Korea Utara sekaligus kakek dari Kim Jong-un.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengirim pesan ucapan selamat kepada Kim. Tiongkok merupakan sekutu politik dan ekonomi Korea Utara yang paling setia dan Korea Utara bergantung pada tetangganya ini untuk makanan, pupuk, dan bahan bakar.

2. Seorang pengamat politik menilai Kim saat ini fokus pada masalah domestik

Baca Juga: Wow! Korea Utara Kembangkan Alat PCR COVID-19

Jaringan televisi pemerintah setempat melaporkan bahwa 5,7 juta anggota Pengawal Merah Buruh-Petani ikut serta dalam pawai tersebut.

Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2013 lalu Korea Utara menggelar parade militer dengan kekuatan, yang diluncurkan sebagai cadangan setelah Perang Korea 1950-1953 lalu.

Seorang profesor dari University of North Korean Studies di Seoul, Korea Selatan sekaligus pengamat politik, Prof. Yang Moo-jin, mengatakan anggapan tidak adanya senjata strategis dan fokus pada pasukan keamanan publik menunjukkan Kim fokus pada masalah domestik seperti COVID-19 dan ekonomi.

Menurut Prof. Yang, parade tampaknya dirancang secara ketat sebagai festival domestik yang bertujuan untuk mempromosikan persatuan nasional dan solidaritas rezim.

Di tengah kebuntuan dalam diplomasi dengan Amerika Serikat, Kim bersama saudara perempuannya, Kim Yo-jong, telah menekankan bahwa Korea Utara akan meningkatkan kemampuan pencegahan serta serangan pendahuluan nuklirnya sambil menuntut agar Amerika Serikat meninggalkan kebijakan bermusuhan.

Para ahli mengatakan Kim mungkin menghadapi momen terberatnya ketika ia mendekati satu dekade pemerintahan, dengan Korea Utara mempertahankan lockdown tanpa batasan waktu untuk mencegah COVID-19 dan tidak ada akhir yang terlihat dari sanksi internasional.

Bulan Agustus 2021 lalu, Kim Yo-jong memarahi Amerika Serikat dan Korea Selatan karena melanjutkan latihan militer gabungan mereka, yang katanya adalah ekspresi paling jelas dari kebijakan bermusuhan Amerika Serikat.

Dia dan pejabat senior Korea Utara lainnya mengancam tindakan balasan yang tidak ditentukan yang akan membuat sekutu menghadapi krisis keamanan.

3. Bulan Juni 2021 lalu, Kim mengakui negaranya sedang menghadapi kekurangan pangan

HUT ke-73, Korut Tampilkan Parade MiliterPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Twitter.com/ChrliesWarchest)

Sekitar bulan Juni 2021 lalu, Pemimpin Korea Utara secara resmi mengakui bahwa negaranya menghadapi kekurangan pangan.

Berbicara pada pertemuan para pemimpin senior, Kim mengatakan situasi pangan warga Korea Utara semamin tegang.

Dia mengatakan sektor pertanian gagal memenuhi target gandumnya karena bencana angin topan tahun 2020 lalu, yang menyebabkan banjir.

Ada laporan bahwa harga makanan sudah melonjak naik, yang melaporkan bahwa 1 kg pisang seharga 45 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp641,6 ribu.

Korea Utara telah menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran COVID-19. Akibatnya kegiatan perdagangan dengan Tiongkok anjlok dan kini Korea Utara juga berjuang di bawah sanksi internaional, yang diberlakukan karena program nuklirnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa output industri nasional telah tumbuh seperempat dibandingkan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 lalu.

Pada bulan April 2021 lalu, Kim membuat pengakuan yang langka tentang kesulitan yang membayangi, dengan menyerukan para pejabat untuk melakukan "Pawai Sulit" yang lain, lebih sulit untuk membebaskan rakyat Korea Utara dari kesulitan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 19 Agustus 2021 lalu mengatakan Korea Utara tidak mencatat satu pun kasus COVID-19, meskipun para kritikus mengatakan hal tersebut tidak mungkin.

Sekitar 37.291 orang, termasuk petugas kesehatan dan mereka yang menderita penyakit mirip flu, telah diuji dan semuanya dinyatakan negatif berdasarkan laporan WHO saat itu.

Baca Juga: Wah, 10 Hal Ini Bikin Turis Kaget saat Datang ke Korea Utara!

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya