Inggris Ingatkan Rusia soal Konsekuensi Jika Serang Ukraina

Sebelumnya, AS juga pernah mengeluarkan pernyataan serupa

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, telah memperingatkan Rusia akan konsekuensi yang diterima jika tetap menyerang Ukraina dalam pernyataannya pada Jumat (10/12) waktu setempat. Beberapa hari sebelumnya, Amerika Serikat melalui Presiden Joe Biden juga mengeluarkan pernyataan serupa terkait hal ini.

1. Truss mengatakan Inggris bersama sekutu bersatu mencegah Rusia  

Dilansir dari BBC, pernyataan tersebut disampaikan saat pertemuan para Menteri Luar
Negeri G7 di Liverpool, Inggris, pada akhir pekan ini yang akan menunjukkan persatuan dan memperjelas langkah seperti itu akan menjadi kesalahan strategis.

Truss mengatakan Inggris bersama sekutunya harus mencegah Rusia mengambil tindakan itu.

Ketegangan semakin meningkat ketika Rusia mengumpulkan pasukan di perbatasan Ukraina, tetapi pihak Kremlin telah membantah rencananya untuk menyerang.

Mengulangi peringatan sebelumnya dari AS dan sekutunya, Truss mengatakan G7 akan
benar-benar kuat dalam sikap terhadap agresi sehubungan dengan Ukraina.

"Jika Rusia mengambil tindakan itu, tentu akan menjadi kesalahan strategis serta akan
ada konsekuensi berat bagi Rusia," ungkap pernyataan tambahan yang disampaikan oleh
Liz Truss yang dilansir dari BBC.

Menjelang pertemuan G7, Truss mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri
Ukraina, Dmytro Kuleba, di London, Inggris.

Truss mengatakan Inggris bekerja dengan Ukraina pada kemampuan pertahanan dan keamanan.

2. Selain itu, Truss juga akan menjanjikan dukungan dan ekonomi demi mempertahankan perbatasan kebebasan di seluruh dunia 

Pada pertemuan G7 kali ini, Truss juga akan menjanjikan dukungan keamanan dan ekonomi untuk mempertahankan perbatasan kebebasan di seluruh dunia, referensi ke berbagai kendaraan investasi infrastruktur barat yang dirakit oleh AS, Uni Eropa, dan Inggris dalam upaya untuk menawarkan saingan ke China.

Ini juga akan memberi Truss kesempatan lain untuk menampilan dirinya sebagai Margaret
Thatcher (mantan Perdana Menteri Inggris) modern yang bertekad untuk maju ke barat,
sebuah potret yang akan membuat reputasinya menjadi semakin baik.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, juga kemungkinan akan menawarkan jaminan bahwa BIden tidak menawarkan konsesi substantifnya kepada Rusia atas peran masa depan NATO di front timur dalam pembicaraannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pekan ini atau potensi penyerahan wilayah Ukraina.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, diharapkan mendesak Blinken untuk tidak mengesampingkan keanggotaan NATO di Ukraina.

Rusia pada Jumat waktu setempat menuntut agar NATO secara resmi membatalkan komitmen untuk Ukraina dan Georgia yang dibuat pada KTT Bucharest 2008 lalu bahwa mereka suatu hari nanti bisa menjadi anggota aliansi.

Selain masalah tersebut, masalah pipa gas Nord Stream 2 menurut Truss antara Jerman
dan Rusia akan menjadi masalah jika Rusia menginvasi Ukraina.

Ini akan menjadi masalah yang didiskusikan dengan Jerman dalam pertemuan G7 ini.

"Kita benar-benar perlu mengurangi ketergantungan pada gas dan energi Rusia. Selain itu, ini harus menjadi bagian dari strategi keseluruhan untuk mengurangi ketergantungan pada ekonomi non-pasar, mengurangi ketergantungan pada aktor jahat, serta memastikan bahwa dunia bebas mampu memiliki kemandirian strategis yang dibutuhkan untuk bertahan dan berkembang," ungkap penjelasan dari Liz Truss yang dilansir dari BBC.

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina Kirim Artileri ke Garis Depan

3. Beberapa hari sebelumnya, Biden menawarkan pilihan lain kepada Putin 

Inggris Ingatkan Rusia soal Konsekuensi Jika Serang UkrainaPresiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Pada Selasa (7/12) lalu, dalam pertemuan puncak virtual Biden memaparkan kepada Putin terkait langkah-langkah yang diambil AS jika Rusia memutuskan untuk menyerang Ukraina.

Penasihat Keamanan Nasional Pemerintahan Biden, Jake Sullivan, mengatakan jika RUsia
menginvasi Ukraina lebih lanjut, AS dan sekutu Eropa akan merespons dengan
langkah-langkah ekonomi yang kuat.

"Kami akan memberikan bahan pertahanan tambahan kepada Ukraina di atas dan di luar apa yang sudah kami sediakan dan kami akan memperkuat sekutu NATO kami di timur, yang mengapit dengan kemampuan tambahan dalam menanggapi eskalasi seperti itu," ungkap pernyataan tambahan dari Jake Sullivan yang dilansir dari Voanews.com.

Sullivan juga mengatakan Biden menawarkan Putin pilihan lain, yakni de-eskalasi dan diplomasi.

Menurut pihak Kremlin, Putin menekankan kurangnya kemajuan Ukraina dalam mengimplementasikan Perjanjian Minsk 2015 lalu, yang dimaksudkan untuk menghentikan pertempuran di wilayah Donbass di Ukraina Timur serta dia mengangkat keprihatinan serius tentang tindakan provokatif Ukraina di Donbass.

Ini adalah pertemuan puncak virtual kedua Biden dengan pihak musuh. Dalam pertemuan
Oktober 2021 lalu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, Biden membahas hot spot
teritorial lainnya, Taiwan.

Baca Juga: Vladimir Putin Khawatir Aktivitas Militer NATO di Ukraina 

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya