Mainan Anak-anak Asal Rusia Ini Timbulkan Kemarahan Publik Rusia

Ada apa dengan mainan ini?

Moskow, IDN Times - Sebuah mainan anak-anak asal Rusia menimbulkan kemarahan serta kecaman dari publik Rusia. Bahkan, mainan ini dikaitkan dengan kasus pembunuhan terhadap mantan agen mata-mata dan rekan-rekannya yang terjadi beberapa waktu lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Permainan ini lengkap dengan langkah-langkah serta seluruh kota Eropa yang dilewati

Mainan Anak-anak Asal Rusia Ini Timbulkan Kemarahan Publik Rusiabbc.com

Dilansir dari Telegraph, sebuah perusahaan mainan Rusia menghasilkan mainan anak-anak di mana pemain menelusuri kembali rute ke Salisbury. Permainan ini dinamai "Our Guys in Salisbury menunjukkan langkah-langkah dengan warna yang cerah di seluruh Eropa, termasuk beberapa kota besar di sana. Akan tetapi, permainan ini justru menimbulkan kecaman keras dari publik Rusia, mengingat permainan tersebut mengingatkan kepada kasus pembunuhan terhadap agen Rusia, Sergei Skripal.

Sesuai dengan tema permainan ini yakni mata-mata, kotak ini juga menampilkan gambar dua pria berkacamata dan berkumis palsu. Pada hari Selasa, 22 Januari 2019, mainan ini justru tidak ditemukan di toko-toko yang ada di Moskow, Rusia. Seorang pramuniaga mengatakan toko itu memang menjual mainan tersebut, namun saat ini "sudah terjual habis".

Salah satu pengusaha mainan mengatakan kepada media pemerintah pada hari Rabu, 23 Januari 2019, bahwa mainan itu dibuat sebagai respons terhadap kecaman Barat atas serangan Salisbury. "Kami memutuskan untuk membuat jawaban lucu kami untuk tetangga Barat kami dengan membuat permainan papan, di mana rekan kami berjalan bebas di Eropa dan menjelajahi pemandangan," ungkap pengakuan dari pengusaha mainan Rusia, Mikhail Bober, seperti yang dikutip dari Telegraph.

2. Mantan Walikota Salisbury mengecam beredarnya permainan ini

Mainan Anak-anak Asal Rusia Ini Timbulkan Kemarahan Publik Rusiajobroom.blog

Mantan Walikota Salisbury, Jo Broom, mengecam adanya permainan ini dan tentunya itu menyinggung perasaan korban dari serangan Salisbury. Begitu juga dengan salah seorang kerabat korban dari serangan ini yang mengaku muak adanya mainan ini. "Saya pikir ini sangat menyedihkan, menunjukkan ketidakpedulian yang mengejutkan bagi semua yang terlibat dalam tragedi tahun lalu.

"Aku pikir itu adalah rasa yang tidak enak untuk melakukan sesuatu seperti ini, terutama ketika kita mencoba untuk melanjutkan dan menyuntikkan sesuatu yang positif kembali ke kota dan benar-benar seperti adanya sedikit tendangan di gigi," ungkap pernyataan dari Jo Broom seperti yang dikutip dari Standard.co.uk. Permainan ini mulai dijual kurang dari sebulan setelah penyiar televisi Rusia, RT, mengirim model cokelat Katedral Salisbury ke sejumlah kontaknya dengan cara meriah. 

3. Serangan di Salisbury terjadi pada bulan Maret 2018 lalu

Mainan Anak-anak Asal Rusia Ini Timbulkan Kemarahan Publik Rusiatelegraph.co.uk

Serangan yang terjadi di Salisbury terjadi pada bulan Maret 2018 lalu terhadap mantan agen mata-mata, Sergei Skripal, bersama putrinya, Yulia, ditemukan kolaps di sebuah bangku pada tanggal 5 Maret 2018 lalu dan juga menimpa seorang polisi Wiltshire bernama Det. Sersan Nick Bailey. Penyelidik percaya bahwa Skripal pertama kali kontak dengan racun ketika disemprotkan ke pegangan pintu rumah mereka.

Tak hanya itu, dua orang lainnya bernama Dawn Sturgess dan Charlie Rowley juga terpapar racun, namun Dawn Sturgess sendiri akhirnya meninggal beberapa minggu kemudian di rumah sakit pada bulan Juli 2018. Dua warga negara Rusia yang dituding melakukan tindak kejahatan ini akhirnya ditangkap dan diketahui bernama Ruslan Boshirov dan Alexander Petrov, yang keduanya merupakan agen-agen GRU Rusia. 

Baca Juga: Rusia Tolak Klaim ISIS Atas Ledakan Apartemen di Magnitogorsk

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya