Mantan Pimpinan Milisi Afrika Tengah Diekstradisi ke Den Haag

Ia dijuluki sebagai "Rambo"

Bangui, IDN Times - Mantan pimpinan milisi Republik Afrika Tengah, Alfred Yekatom, telah diekstradisi ke Den Haag untuk menghadapi pengadilan terkait kasus kejahatan terhadap kemanusiaan. Ia juga dikenal sebagai "Rambo" sampai saat ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia tiba di Den Haag pada hari Sabtu lalu

Mantan Pimpinan Milisi Afrika Tengah Diekstradisi ke Den Haagtwitter.com/mar_alBashir

Dilansir dari Aljazeera.com, Alfred Yekatom telah diekstradisi ke Den Haag untuk menghadapi tuduhan serangkaian kejahatan terhadap kemanusiaan di Pengadilan Pidana Internasional (ICC). Yekatom telah tiba di Den Haag pada hari Sabtu lalu dan langsung berada di pusat penahanan saat itu juga. 

Pihak ICC sendiri menuduh Yekatom bertanggung jawab atas kasus pembunuhan, penyiksaan, penyerangan terhadap warga sipil, serta menggunakan pejuang anak-anak di bawah umur. Ia dijuluki sebagai "Rambo" dengan memimpin milisi Kristen yang dibentuk setelah pemberontak Muslim meraih kekuasaan pada tahun 2013 lalu. Kelompok ini membentuk bagian dari sekelompok milisi Kristen yang biasa disebut dengan anti-Balaka, yang bangkit untuk melawan para pemberontak.

2. ICC melakukan investigasi sejak September 2014 lalu

Mantan Pimpinan Milisi Afrika Tengah Diekstradisi ke Den Haagtwitter.com/cfcpac

ICC telah menyelidiki kasus ini sejak September 2014 lalu, dimana pada saat itu Yekatom melakukan kejahatan di negara kaya sumber daya namun negara ini ditetapkan miskin sejak 2012 lalu. Yekatom memiliki sebanyak 3.000 pejuang anti-Balaka yang bertanggung jawab atas kekejaman yang mereka lakukan sejak Desember 2013 hingga Agustus 2014.

Pada tahun 2015 lalu, ia menjadi target sanksi utama Amerika Serikat atas serangan terhadap kaum Muslim. Ia juga sempat menjadi anggota parlemen pada tahun 2016 lalu, namun ia ditangkap pada bulan Oktober 2018 setelah Yekatom melepaskan tembakan di dalam gedung legislatif.

Baca Juga: Bentrokan Bersenjata Antara Tentara dan Milisi Myanmar Tewaskan 19 Orang

3. Pengiriman Yekatom ke Pengadilan ICC mendapat respon positif dari Federasi HAM Internasional

Mantan Pimpinan Milisi Afrika Tengah Diekstradisi ke Den Haagtwitter.com/Badciss

Pengiriman Yekatom ke Den Haag ini mendapatkan respon positif dari pihak Federasi HAM Internasional. Mereka menilai ini adalah sebuah "pesan kuat" kepada para pemimpin kelompok bersenjata. "Mereka yang berpikir mereka bisa mengklaim amnesti di meja perundingan adalah keliru," ungkap dari pihak Federasi HAM Internasional seperti yang dikutip dari Aljazeera.com

Wakil Presiden Federasi HAM Internasional, Drissa Traore, menilai langkah tersebut menunjukkan penegasan komitmen pihak berwenang untuk bekerja sama dengan ICC ketika mereka tidak dapat mengejar orang-orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas kejahatan perang. Negara Republik Afrika Tengah sendiri sedang berjuang untuk pulih setelah terjadinya perang saudara tahun 2013 lalu setelah Presiden Republik Afrika Tengah saat itu, Francois Bozize, digulingkan. 

Akibat perang saudara ini, sebanyak ribuan warga tewas sedangkan seperlima dari total jumlah penduduk Republik Afrika Tengah, tepatnya mencapai 642.000 warga memilih untuk mengungsi ke negara-negara lain seperti yang diungkapkan oleh PBB.

Baca Juga: Milisi Pro Assad Mulai Memasuki Afrin Untuk Bantu Pasukan Kurdi

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya