Pandemik, Tingkat Kelahiran di Australia Terendah 14 Tahun

Negara Bagian Northern Territory memiliki tingkat tertinggi

Jakarta, IDN Times - Di tengah situasi pandemik COVID-19 ini, Australia justru memiliki tingkat kelahiran terendah sejak 14 tahun terakhir ini dengan berada di bawah angka 300 ribu untuk pertama kalinya. Meski demikian, Negara Bagian Northern Territory memiliki tingkat kelahiran tertinggi di Australia.

1. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, penurunan mencapai 3 persen

Dilansir dari The Guardian, angka yang dirilis oleh Biro Statistik Australia pada Rabu (8/12)
waktu setempat menunjukkan ebanyak 294.369 kelahiran tercatat pada tahun 2020 lalu, turun sekitar 3,7 persen dari tahun 2019 lalu, yang di mana penurunan mencapai angka 3 persen.

Yang terpenting, tingkat kesuburan total (TFR) turun ke rekor terendah mencapai 1,58 bayi
per wanita, memperpanjang penurunan dari 2,02 pada tahun 2018 lalu.

Angka tersebut meningkat dari sekitar 2,1 bayi, tingkat penggantian populasi, pada awal tahun 1930an lalu menjadi puncaknya 3,55 bayi per wanita pada tahun 1962 lalu.

Direktur Demografi Biro Statistik Australia, Beidar Cho, mengatakan lebih sedikit kelahiran
di sebagian besar yurisdiksi dikaitkan dengan tahun yang ditandai oleh pandemik COVID-19.

Negara Bagian Northern Territory memiliki tingkat kesuburan tertinggi di Australia, dengan
mencapai angka 1,86 bayi per wanita tahun 2020 lalu, di depan Tasmania yang mencapai 1,77 bayi dan Western Australia mencapai 1,70 bayi.

Untuk tingkat terendah ditempati oleh Negara Bagian Victoria yang mencapai 1,43 bayi per
wanita.

2. Seorang akademisi menilai tingkat pertumbuhan di Australia mencapai titik terendah

Pandemik, Tingkat Kelahiran di Australia Terendah 14 TahunIlustrasi ibu hamil. (Pixabay.com/3907349)

Dosen senior di Fakultas Ilmu Bumi dan Lingkungan University of Queensland, Aude Bernand, mengatakan tingkat pertumbuhan penduduk Australia mungkin berada pada titik terendah setidaknya dalam satu abad terakhir.

Lajunya dapat dipercepat pada tahun ini ke kontraksi yang sebenarnya, dengan migrasi semua kecuali berhenti dan orang-orang meninggalkan Australia.

Namun, dengan laporan bahwa bangsal bersalin terisi dan kembalinya migrasi, penurunan
kelahiran terus dihentikan, setidaknya untuk sementara.

Menurut Bernard, berdasarkan data ke belakang, sangat mungkin akan ada tren kenaikan ke depannya.

"Tapi itu akan berumur singkat. Akan ada peningkatan orang yang baru saja menunda memiliki anak karena ketidakpastian sebelum lockdown akibat COVID-19," ungkap penjelasan dari Aude Bernard yang dilansir dari News.com.au.

3. c

Pandemik, Tingkat Kelahiran di Australia Terendah 14 TahunIlustrasi seorang ibu melahirkan bayi. (Pixabay.com/Sanjasy)

Penurunan yang paling terlihat pada wanita berusia 15-19 tahun di mana tingkat kesuburan turun hampir dua pertiga menjadi 7,8 per 1.000 wanita.

Tingkat kesuburan wanita berusia 20-24 tahun juga turun tajam. Namun, tingkat kesuburan wanita berusia 40-44 tahun hampir tiga kali lipat selama waktu itu menjadi 15,2 per 1.000 wanita.

Wanita berusia 30-34 terus memiliki tingkat kesuburan tertinggi, dengan 110 bayi per 1.000 wanita, diikuti oleh wanita berusia 25-29 tahun dengan 79,7 bayi per 1.000 wanita.

Menurut Cho, penurunan kesuburan ibu yang lebih muda dalam jangka panjang serta peningkatan kesuburan ibu yang lebih tua, mencerminkan pergeseran ke arah melahirkan anak di kemudian hari.

Hal ini telah menyebabkan lonjakan usia rata-rata ibu melahirkan menjadi 31,6 tahun dan
penurunan tingkat kesuburan secara total di Australia.

Baca Juga: Australia Dukung AS dalam Boikot Olimpiade Beijing 2022

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya