Partai Merkel Menangkan Pemilihan Bagian Saxony-Anhalt

Armin Laschet ditunjuk untuk meraih jabatan Kanselir Jerman

Saxony-Anhalt, IDN Times - Pemilu Negara Bagian Saxony-Anhalt akhirnya menemukan pemenang pada hari Minggu, 6 Juni 2021, yakni partai yang menaungi Angela Merkel (Kanselir Jerman), Partai Christian Democratic Union (CDU), keluar sebagai pemenang setelah berhasil meraih suara sebanyak 37 persen. Armin Laschet ditunjuk oleh Merkel untuk bertarung dalam perebutan jabatan Kanselir Jerman pada bulan September 2021 ini. Bagaimana hasil akhirnya secara lengkap?

1. Perdana Menteri Negara Bagian Saxony-Anhalt mengatakan hasil itu menunjukkan demokrasi yang jelas dalam melawan sayap kanan 

Partai Merkel Menangkan Pemilihan Bagian Saxony-AnhaltPerdana Menteri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Reiner Haseloff, menyampaikan pernyataan usai kemenangan Partai CDU di Pemilu Negara Bagian Saxony-Anhalt pada hari Minggu, 6 Juni 2021, waktu setempat. (Instagram.com/cdu_lsa)

Dilansir dari The Guardian, Partai Christian Democratic Union (CDU) melawan tantangan dari sayap kanan dalam Pemilu Negara Bagian yang digelar pada hari Minggu, 6 Juni 2021, waktu setempat yang dipandang sebagai ujian besar terakhir bagi partai-partai politik Jerman sebelum Pemilu Nasional Jerman yang digelar bulan September 2021 ini. Partai CDU yang dipimpin oleh Armin Laschet akan bersaing untuk meraih posisi puncak setelah berhasil meraih suara sebesar 37 persen di negara bagian timur itu. Perdana Menteri Negara Bagian Saxony-Anhalt, Reiner Haseloff, mengatakan hasil itu melambangkan demokrasi yang jelas dalam menghadapi sayap kanan.

Partai Nasional Alternatif fur Deustchland (AfD) berada di urutan kedua dengan raihan suara 21 persen, tetapi berkinerja buruk mengingat beberapa jajak pendapat yang menyarankan sayap kanan akan menantang Partai CDU demi meraih posisi teratas. Presiden Dewan Pusat Yahudi di Jerman, Josef Schuster, menyatakan kelegaannya pada malam yang begitu mengecewakan bagi Partai AfD dengan menyebut hasilnya sebagai kemenangan bagi demokrasi. Laschet sendiri telah mengesampingkan segala bentuk kesepakatan pembagian kekuasaan dengan Partai AfD menjelang pemungutan suara.

2. Meski demikian, Pemilu Negara Bagian Saxony-Anhalt tidak mencerminkan kedudukan 6 partai besar di Jerman secara keseluruhan 

Partai Merkel Menangkan Pemilihan Bagian Saxony-AnhaltPotret kota Saxony-Anhalt, Jerman. (Pixabay.com/TillVoigt)

Pemilu yang digelar di Negara Bagian Saxony-Anhalt dengan penduduk sebanyak 2,2 juta orang ini tidak mencerminkan kedudukan 6 partai besar di Jerman secara keseluruhan. Dukungan untuk Partai AfD, misalnya jauh lebih tinggi dan stabil dibandingkan di wilayah lain di Jerman, meskipun cabang-cabang di kawasan timur mengejar kebijakan xenofobia yang lebih terbuka. Seperti yang diketahui, xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain atau istilahnya orang-orang asing.

Akan tetapi, sebagai Pemilu Negara Bagian terakhir sebelum digelarnya Pemilu Nasional Jerman, hasilnya akan diperiksa dengan penuh semangat untuk mencari petunjuk mengenai dinamika mendasar yang lebih luas. Partai AfD sendiri telah bergerak lebih jauh ke kanan dalam beberapa tahun terakhir dan cabangnya di Saxony-Anhalt telah mendapatkan sorotan yang meningkat dair Dinas Intelijen Domestik Jerman karena hubungannya dengan kelompok-kelompok ekstremis. Sementara itu, Pemilu di 16 negara bagian Jerman sering dipengaruhi oleh isu-isu lokal dan sentimen pemungutan suara, yang juga dipandang sebagai penentu arah penting bagi Pemilu Nasional Jerman.

Baca Juga: Kanselir Angela Merkel Minta Maaf Angka Kematian COVID-19 Melonjak

3. Angela Merkel memutuskan tidak mencalonkan diri sebagai Kanselir Jerman di periode berikutnya 

Partai Merkel Menangkan Pemilihan Bagian Saxony-AnhaltKanselir Jerman Angela Merkel menghadiri rapat kabinet mingguan di Kekanseliran di Berlin, Jerman, pada 4 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Hannibal Hanschke

Pada pertengahan Januari 2021 lalu, Angela Merkel memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai Kanselir Jerman setelah 15 tahun lamanya sebagai salah satu pemimpin de facto Eropa. Ternyata, keputusan yang diambilnya ini merupakan janji yang pernah diungkapkan pada tahun 2018 lalu. Keluarnya Merkel dari jabatan sebagai Kanselir Jerman akan menjadi akhir dari sebuah era karena dia adalah wanita pertama yang menduduki jabatan tertinggi Jerman pada tahun 2005 lalu.

Selama menjabat, Merkel menghadapi tantangan terbesarnya dalam bentuk krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu yang mengguncang seluruh Eropa. Namun, Merkel tidak hanya mengerahkan Jerman selama krisis, tetapi dia berada di jantung respons terhadap krisis utang zona Euro, yang dapat menyebabkan keruntuhan ekonomi Yunani, Portugal, Irlandia, Spanyol, dan Siprus. Merkel menahannya di depan lawan politik, bahkan ketika mereka mencoba untuk mengalahkannya atau mempermalukannya.

Salah satu yang terkenal adalah ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin, membawa seekor anjing ke pertemuan dengan Merkel dan sudah cukup populer untuk diketahui bahwa Merkel takut pada anjing. Namun, pemimpin yang satu ini menangani situasi dengan sangat anggun dan percaya diri.

Baca Juga: Telepon Merkel, Putin Bahas Produksi Vaksin Rusia di Uni Eropa

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya