PBB Desak Venezuela Selidiki Tewasnya Raul Baduel

Sebelumnya, ia dinyatakan meninggal akibat COVID-19

Jakarta, IDN Times - Kantor HAM PBB pada Rabu (13/10) waktu setempat mendesak pemerintah Venezuela untuk melakukan penyelidikan independen terkait kematian mantan Menteri Pertahanan Venezuela, Raul Baduel, di dalam penjara. Sebelumnya, ia meninggal dunia pada selasa (12/10) lalu di penjara akibat tertular COVID-19.

1. Pemerintah Venezuela dianggap bersalah atas kematian mantan Menteri Pertahanan Venezuela itu 

Dilansir dari Aljazeera.com, kantor HAM PBB mendesak Venezuela untuk menggelar penyelidikan independen atas kematian Raul Baduel yang sedang dipenjara pada saat itu.

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Michelle Bachelet, mengatakan pihaknya sangat sedih dengan kematian Raul Baduel dalam tahanan.

"Kami menyerukan Venezuela untuk memastikan penyelidikan independen, mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin akses ke perawatan kesehatan bagi para tahanan, mempertimbangkan langkah-langkah alternatif penahanan, dan membebaskan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang," ungkap pernyataan dari Michelle Bachelet yang dilansir dari Aljazeera.com.

Seorang politisi Venezuela, Tarek Saab, tidak mengatakan apakah dia dirawat di rumah sakit atau dipenjara ketika dia meninggal dunia pada saat itu.

Ia juga menyesalkan kematian Baduel karena gagal jantung pernapasan sert COVID-19, meskipun dia menerima perawatan medis yang sesuai dan telah mendapatkan dosis pertama vaksin.

Keluarga Baduel sendiri mengatakan mereka mengetahui kematiannya melalui media sosial Twitter.

Kelompok HAM menyalahkan pemerintah Venezuela atas kematian Baduel. Pengacara organisasi HAM setempat, Gonzalo Himiob, mengatakan dengan kematian Raul Baduel, ada 10 tahanan politik yang meninggal dalam tahanan.

"Tanggung jawab atas kehidupan dan kesehatan setiap tahanan berada pada negara," ungkap pernyataan dari Gonzalo Himiob seperti yang dilansir dari The Guardian.

2. Putri Baduel menuduh Presiden Venezuela membunuh ayahnya 

Baca Juga: Venezuela Akhirnya Buka Kembali Perbatasan Kolombia

Putri Baduel, Andreina Baduel, menuduh rezim Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, telah membunuh ayahnya dengan menambahkan bahwa tidak benar ayahnya mengidap COVID-19.

Tahun lalu, putri Baduel mengatakan bahwa dia belum diadili atas tuduhan tahap kedua terhadapnya serta pengacaranya tidak dapat mengakses berkas kasusnya.

Sebelumnya, Baduel ditangkap pada tahun 2009 lalu atas tuduhan korupsi setelah berselisih dengan Partai Sosialis.

Pada akhirnya, Baduel ditempatkan dalam tahanan rumah dan kemudian dipenjara
kembali pada tahun 2017 lalu karena diduga berkonspirasi melawan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.

Untuk kasus COVID-19 di Venezuela sampai Rabu (13/10) mencatatkan angka sebanyak 387.393 kasus dengan rincian 4.667 kasus berakhir meninggal dunia serta 367.450 kasus berakhir sembuh.

3. Semasa hidup, Baduel bersekutu dengan Presiden Venezuela saat itu, Hugo Chavez

Raul Baduel sebelumnya bersekutu dengan Presiden Venezuela saat itu, Hugo Chavez, tetapi kemudian memutuskan hubungan kuat dengan orang nomor satu di Venezuela pada saat itu dan menghabiskan beberapa tahun sebagai tahanan politik.

Baduel menjabat sebagai Menteri Pertahanan Venezuela sejak akhir tahun 2006 hingga awal 2008 lalu di bawah Chavez dan membantu mengembalikannya seteah peristiwa kudeta pada April 2002 lalu yang secara singkat menyingkirkannya dari kekuasaan.

Sejak saat itu juga, Baduel menjadi tahanan politik di Venezuela. Tak hanya itu saja, akibat keputusan tersebut, bukan hanya Baduel saja yang ditangkap, dua putra Baduel juga ditangkap atas dugaan konspirasi.

Pada saat bersamaan, Baduel telah dibebaskan tetapi salah satu anaknya, Josnars Adolfo Baduel, justru tetap ditahan setelah dituduh mengambil bagian dalam invasi maritim yang gagal pada Mei 2020 lalu yang dikenal sebagai "Operasi Gideon" yang bertujuan menggulingkan Maduro.

Baca Juga: Kebijakan Anti Narkoba: Venezuela dan Bolivia Tolak Tuduhan AS

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya