Pemerintah Lombardy Resmi Rilis Aturan Ketat Atasi Virus Corona

Jumlah kasus kematian corona di Italia terbanyak di dunia

Lombardy, IDN Times - Pemerintah Lombardy, Italia, akhirnya menerbitkan aturan ketat dalam upaya mengatasi virus corona yang menyebar sampai saat ini. Seperti yang diketahui, jumlah kasus kematian akibat virus corona di Italia merupakan terbanyak di dunia sampai saat ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Aturan tersebut dirilis pada hari Sabtu malam waktu setempat

Pemerintah Lombardy Resmi Rilis Aturan Ketat Atasi Virus CoronaSuasana di Italia akibat virus corona. twitter.com/Techrose11

Dilansir dari BBC, pemerintah Lombardy, Italia, telah mengeluarkan aturan ketat dalam upaya untuk mengatasi virus corona yang semakin menyebar sampai saat ini. Di bawah aturan baru yang telah dirilis pada hari Sabtu, 21 Maret 2020, malam waktu setempat menjelaskan melarang bagi siapa saja untuk melakukan olahraga atau aktivitas di luar, bahkan dilakukan secara individu. 

Langkah ini diambil karena Italia saat ini sedang berada pada angka 800 kematian hanya dalam waktu sehari di hari Sabtu, 21 Maret 2020, lalu dan sampai saat ini sudah mencapai angka 4.825 kematian secara keseluruhan hingga saat ini. Bahkan, wilayah Lombardy sendiri merupakan wilayah dengan jumlah kematian terbanyak dengan mencapai angka 3.025 kematian.

Wilayah Lombardy telah dilakukan lockdown sejak tanggal 8 Maret 2020 dan pemerintah berharap dapat melihat hasilnya terlebih dahulu apakah cara tersebut akan efektif atau sebaliknya.

2. Menteri Kesehatan Italia mengaku merasa prihatin melihat angka kasus semakin bertambah

Pemerintah Lombardy Resmi Rilis Aturan Ketat Atasi Virus Coronatwitter.com/MinisteroSalute

Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza, mengaku merasa prihatin dengan angka kasus corona yang semakin hari semakin meningkat yang disebabkan oleh sebagian besar warga setempat mengabaikan aturan lockdown yang sudah diterapkan selama 2 minggu terakhir dalam upaya memperlambat penyebaran virus. Walikota Milan, Giuseppe Sala, telah berusaha untuk memberikan himbauan kepada sebanyak 1,4 juta warga Milan.

Dengan memiliki populasi 23 persen orang berusia 65 tahun ke atas, itu artinya Italia memiliki populasi tertua di dunia setelah Jepang. Para ahli medis sendiri mengatakan inilah yang menjadi alasan mengapa jumlah kasus kematian akibat virus corona di Italia saat ini merupakan yang tertinggi di dunia. 

Lembaga kesehatan nasional mencatat rata-rata usia para korban virus corona yang meninggal berusia 78,5 tahun, dengan kematian termuda pada usia 31 tahun dan tertua pada usia 103 tahun. Sampai saat ini, jumlah korban virus corona yang sudah dinyatakan sembuh telah mencapai 6.072 kasus.

3. Kondisi akibat virus corona di negara-negara lainnya

Pemerintah Lombardy Resmi Rilis Aturan Ketat Atasi Virus CoronaSebuah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat di Spanyol. (twitter.com/CCalcistica)

Situasi serupa juga terjadi di negara-negara lain, seperti yang terjadi di Spanyol di mana pihak Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan bahwa terdapat lonjakan sebesar 32 persen dalam jumlah kasus kematian baru akibat virus corona. Sampai saat ini, jumlah kematian di Spanyol telah mencapai 1.381 kasus yang merupakan tertinggi kedua di Eropa setelah Italia. Dalam konferensi pers pada hari Sabtu, 21 Maret 2020, malam waktu setempat, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, memperingatkan yang terburuk sebelum benar-benar terjadi dan akan menghadapi hari-hari yang begitu sulit ke depannya.

Pemerintah setempat telah mengumumkan lockdown untuk 46 juta jiwa, dikecualikan ketika untuk melakukan pekerjaan penting, belanja makanan, alasan medis, bahkan untuk mengajak jalan-jalan bersama hewan peliharaannya. Sejumlah pemimpin negara di dunia juga telah memberikan peringatan kepada warga negaranya agar selalu menaati aturan demi mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memperingatkan Layanan Kesehatan Inggris bisa kewalahan jika tidak melakukan tindakan untuk memperlambat penyebaran virus corona. Menteri Ekonomi dan Pariwisata Pedesaan Skotlandia, Fergus Erwing, telah menyerukan kepada para warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke tempat manapun. Begitu juga dengan Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran, mengecam mereka yang telah melanggar arahan pada jarak satu sama lain dan menganggap mereka sebagai tindakan berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Indonesia Darurat Corona, Ini yang Harus Kamu Persiapkan!

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya