Pemimpin Pemberontak Kolombia Ditemukan Tewas Dibunuh

Ia sebelumnya tengah dicari atas pembunuhan terhadap 3 orang

Bogota, IDN Times - Pemimpin pemberontak Kolombia, Walter Arizala, diketahui telah tewas pada hari Jumat (21/12), waktu setempat. Padahal, sebelumnya ia sedang berada dalam pencarian atas kasus pembunuhan terhadap 3 orang yang di antaranya adalah 2 orang wartawan dan 1 orang sopir.

1. Presiden Kolombia menggambarkan Arizala sebagai penjahat paling menghebohkan

Pemimpin Pemberontak Kolombia Ditemukan Tewas Dibunuhtwitter.com/daviddelapaz

Dilansir dari BBC, Walter Arizala ditemukan tewas akibat dibunuh pada hari Jumat (21/12). Presiden Kolombia, Ivan Duque, memberikan pengumuman tersebut dan menggambarkan Arizala sebagai penjahat paling menghebohkan di Kolombia. Ia juga mengatakan Arizala tewas dalam operasi militer di dekat perbatasan Ekuador dan ketika itu ia sedang berada dalam pencarian atas kasus pembunuhan terhadap 2 wartawan dan 1 sopir pada awal tahun 2018 lalu.

"Pesannya jelas, kami tidak akan mengambil langkah mundur dalam membela legalitas, kehidupan, kehormatan, dan properti Kolombia. Banyak komunitas Kolombia akan tidur nyenyak karena salah satu penjahat paling menghebohkan yang diketahui negara itu sudah mati," ungkap Ivan Duque dalam pernyataannya seperti yang dikutip dari The Guardian.

Semasa hidupnya, Arizala dikenal dengan nama samarannya, Guacho.

2. Ia juga dituduh melakukan perdagangan narkoba serta pemerasan

Pemimpin Pemberontak Kolombia Ditemukan Tewas Dibunuhtwitter.com/UltimoMomentoVE

Semasa hidupnya, Arizala adalah anggota unit Oliver Sinisterra, faksi mantan pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang menolak untuk mematuhi perjanjian damai 2016. Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 3.000 pasukan angkatan bersenjata untuk mencari Arizala dalam keadaan hidup atau mati. 

Selain dituduh terlibat dalam kasus pembunuhan, Arizala juga terkait dengan kasus perdagangan narkoba serta pemerasan. Sebuah foto beredar atas kejahatan Arizala terhadap 2 wartawan dan 1 sopir yang tewas dibunuh menunjukkan mereka telah dirantai dan ditembak di kepala mereka. Sebuah media setempat juga melaporkan adanya kekerasan di wilayah perbatasan Esmeraldas ketika mereka diculik oleh kelompok Arizala.

"Saya memberi tahu orang-orang Ekuador bahwa kejahatan tiga orang Ekuador tidak akan berakhir dengan impunitas," ungkap pernyataan tambahan Duque seperti yang dikutip dari The Guardian. Baik Kolombia maupun Ekuador telah menawarkan hadiah sebesar 100 ribu dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 1,45 miliar bagi yang bisa menangkap atau menemukan lokasi persembunyian Arizala.

3. Sebanyak 1.000 orang lebih pejuang FARC menolak didemobilisasi

Pemimpin Pemberontak Kolombia Ditemukan Tewas Dibunuhtwitter.com/YosvanyteleSUR

Lebih dari 1.000 pejuang FARC menolak untuk didemobilisasi berdasarkan perjanjian damai dengan mantan Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, dan melanjutkan perdagangan kokain di seluruh negara. Diperkirakan ada hampir 1.800 anggota dari kelompok pembangkang di 30 unit secara nasional.

Mereka yang beroperasi di hutan selatan Kolombia telah menyerang pasukan keamanan Ekuador di sepanjang perbatasan. FARC yang berjuang selama lebih dari setengah abad sebelum demobilising, menyerang sasaran militer dan kota-kota sipil tetapi pada umumnya memungkinkan wartawan untuk bekerja secara bebas, kecuali mereka menentang kepentingan pemberontak.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya