Pengguna Mobil Protes Besar Terhadap Kenaikan Harga Solar di Perancis

Macron justru menuduh lawan politik melakukan hal ini

Paris, Perancis, IDN Times - Sebagian besar pengemudi kendaraan roda dua melakukan protes besar-besaran setelah kenaikan harga solar yang diberlakukan belum lama ini. Presiden Perancis, Emmanuel Macron, justru menuduh lawan-lawan politik yang melakukan gerakan seperti ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Para pendemo menuduh Macron meninggalkan rakyat kecil

Pengguna Mobil Protes Besar Terhadap Kenaikan Harga Solar di Perancistwitter.com/TheLocalFrance

Dilansir dari CNN, para pengemudi pada hari Sabtu waktu setempat telah memblokir sebagian jalan, jembatan, serta gerbang tol dalam bentuk protes besar-besaran setelah terjadinya kenaikan harga solar di Perancis. Mereka juga menuduh Macron telah meninggalkan rakyat kecil. Protes besar-besaran ini dijuluki dengan "rompi kuning" sebagai simbol mereka untuk melancarkan aksi protes mereka. 

Mereka berharap setidaknya aksi protes ini terjadi di sekitar 700 lokasi. Seperti yang diketahui, bahan bakar solar merupakan bahan bakar yang paling banyak digunakan oleh para pengemudi di Perancis, seperti halnya bahan bakar premium atau pertalite di Indonesia. Belum lama ini, harga solar di Perancis telah meningkat sekitar 23% selama 1 tahun terakhir ini sehingga saat ini adalah 1,51 euro per liter atau setara dengan Rp 25.200,-.

2. Sebuah petisi dibuat untuk menuntut pemerintah menurunkan harga solar

Pengguna Mobil Protes Besar Terhadap Kenaikan Harga Solar di Perancistwitter.com/France24_en

Sebuah petisi yang dibuat di charge.org telah menerima lebih dari 850.000 tanda tangan menuntut pemerintah Perancis untuk menurunkan harga solar yang dinilai terlampau tinggi. Kenaikan harga ini secara luas disebabkan karena lonjakan harga grosir minyak dengan minyak Brent Crude (patokan untuk pembelian minyak di seluruh dunia) meningkat lebih dari 20% pada semester pertama tahun 2018 dari sekitar 60 dolar AS per barel ke puncak 86,07 dolar AS pada awal Oktober. 

Sayangnya, mereka yang berunjuk rasa justru tidak mengarahkan kekecewaannya kepada OPEC karena pihak merekalah yang mengurangi produksi minyak atau kepada pemerintah Amerika Serikat karena menerapkan tarif terhadap Iran yang melumpuhkan ekspor minyaknya. Salah seorang pendukung Macron, Philippe Salmon, mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada Macron yang kini beralih menjadi "rompi kuning". 

"Presiden mengatakan dia tidak bekerja tetapi apa yang terjadi pada semua orang yang membutuhkan mobil untuk bekerja?" ujar pertanyaan Phillippe Salmon seperti yang dikutip dari BBC. Sebelumnya, ia mengaku baru kali ini mengikuti demo seperti ini menentang kebijakan pemerintah.

3. Macron menilai lawan-lawan politiknya menghalanginya untuk menerapkan program reformasinya

Pengguna Mobil Protes Besar Terhadap Kenaikan Harga Solar di Perancistwitter.com/NewsflashN

Emmanuel Macron menilai lawan-lawan politiknya dengan sengaja menghalangi program reformasinya. Ia juga mengakui bahwa minggu ini dia mengaku tidak berhasil mendamaikan orang-orang Perancis dengan para pemimpinnya. Situasi seperti ini dimanfaatkan oleh para oposisi yang mendukung gerakan para demonstran menuntut terhadap pemerintah saat ini. 

Kekecewaan yang semakin meningkat membuat menjadi batu loncatan untuk serangan politik partisan. "Pemerintah ini belum memahami kemarahan orang Prancis," ungkap Ketua Partai Sosialis Perancis, Olivier Faure seperti yang dikutip dari CNN. Menteri Dalam Negeri Perancis, Christopher Castaner, membela Macron dari berbagai gerakan atau protes seperti ini yang menyebut protes politik dan menuduh pihak partai Les Republican menjadi dalang dibalik semua ini. 

"Ini adalah protes politik dengan Les Republicain di belakangnya, dan itu tidak rasional karena kenaikan pajak telah dikompensasi oleh penurunan di pasar minyak. Kami mendengar protes, kami mendengar kemarahan, saya tahu situasinya, tetapi kami harus menjelaskan bahwa itu penting bahwa kami keluar dari bahan bakar fosil," ungkap Menteri Dalam Negeri, Christopher Castaner, seperti yang dikutip dari CNN.

Baca Juga: Trump Buat Cuitan di Twitter Menyindir Presiden Perancis, Macron

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya