Picu Kemarahan Publik, Pemerintah Rusia Bebaskan Ratusan Ekor Paus

Sebelumnya, beberapa figur publik penting mengkritik Rusia

Moskow, IDN Times - Setelah selama berbulan-bulan lamanya memicu kemarahan publik, pemerintah Rusia secara resmi memerintahkan pembebasan ratusan ekor paus dari sebuah penjara khusus yang berada di kawasan Rusia Timur. Sebelumnya, beberapa publik figur penting mengkritik langkah yang dilakukan Rusia selama ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Para aktivis lingkungan sebenarnya sudah berusaha mendesak pemerintah setempat membebaskan mereka

Picu Kemarahan Publik, Pemerintah Rusia Bebaskan Ratusan Ekor Pausrferl.org

Dilansir dari Cbsnews.com, pihak berwenang Rusia memerintahkan pembebasan hampir 100 ekor paus beluga dan orca yang ditahan di Rusia Timur di sebuah penjara pada hari Kamis, 28 Februari 2019, lalu. Selama berbulan-bulan lamanya, para aktivis lingkungan telah mencoba berusaha untuk membebaskan ratusan ekor paus tersebut dengan mengumpulkan perhatian publik, selebriti, bahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pada akhirnya, Putin telah memerintahkan pembebasan tersebut dan menyelidiki kasus ini.

Ratusan ekor paus itu telah ditahan di kandang bagian tenggara Rusia di Teluk Srednyaya, dekat kota pelabuhan Nakhdoka di Laut Jepang. Gambar-gambar penjara paus pertama kali muncul pada bulan November 2018 lalu yang mengejutkan banyak publik. Awalnya, 90 ekor paus beluga dan 12 paus orca diyakini ditahan di tempat tersebut, akan tetapi pihak kejaksaan setempat mengatakan bahwa 3 ekor paus beluga telah melarikan diri.

Selain itu, para aktivis lingkungan telah melaporkan hilangnya 1 ekor paus orca awal bulan Februari 2019 lalu. Paus telah ditemukan hidup dalam kondisi yang kejam untuk mengantisipasi dijual ke akuarium di Tiongkok. Sebagian besar dari mereka telah ditahan di musim panas tahun 2018 lalu. 

"Ada pena rantai-link yang sangat kecil, 12 hingga 15 bayi paus diletakkan di sana dan harus saling menyaingi. Meskipun hewan-hewan ini asli dari Kutub Utara, mereka harus bergerak, seratus kilometer sehari, agar tetap hangat," ungkap pernyataan dari salah satu anggota aktivis lingkungan, Nina Zyryanova, seperti yang dikutip dari Cbsnews.com.

2. Dibuat juga petisi yang telah ditandatangani hampir 1 juta orang

Picu Kemarahan Publik, Pemerintah Rusia Bebaskan Ratusan Ekor Paustwitter.com/Whale_Tours

Sebelumnya, para aktivis juga membuat sebuah petisi yang dibuat di change.org dengan ditandatangani hampir 1 juta orang dengan menyerukan pemerintah Rusia membebaskan mereka serta melepaskan mereka ke habitat asalnya. Petisi itu sendiri menarik perhatian beberapa publik figur penting, seperti aktor sekaligus aktivis lingkungan, Leonardo Di Caprio, serta aktris, Pamela Anderson.

Leonardo Di Caprio mengajak seluruh masyarakat dengan menentang penangkapan ratusan ekor paus yang dilakukan secara tidak manusiawi. Di sisi lain, Pamela Anderson langsung membuat surat kepada Putin di situs web Yayasan Pamela Anderson pada hari Minggu, 24 Februari 2019, lalu. "Seperti yang Anda ketahui, orang-orang di seluruh dunia menjadi semakin khawatir tentang keanekaragaman hayati laut, dan tentang kesehatan dan vitalitas paus khususnya.

"Berita tentang 'penjara paus' di dekat Nakhodka, kondisi es, dan penderitaan paus orca dan beluga menyebabkan keprihatinan internasional," ungkap pernyataan melalui surat terbuka yang disampaikan Pamela Anderson seperti yang dikutip dari Cbsnews.com.

Ratusan ekor paus tersebut menjadi berita utama pada bulan November 2018 setelah rekaman drone dari tempat tersebut menjadi viral. Tak lama setelah itu, pemerintah daerah setempat membuka penyelidikan terhadap penangkapan ilegal hewan-hewan itu. Hewan-hewan itu masih ditahan di kandang "penjara paus" yang kecil dan padat, sementara pihak berwenang mencari cara melepaskan mereka dengan aman.

Para pejabat Rusia menuduh empat perusahaan, yang tampaknya berafiliasi, karena melanggar undang-undang penangkapan ikan. Perusahaan-perusahaan tersebut sebelumnya menghadapi denda karena penangkapan ilegal dan memiliki sejarah penjualan hewan ke taman hiburan di luar negeri.

Baca Juga: Keluar Dari IWC, Jepang Akan Kembali Melakukan Perburuan Ikan Paus

3. Menteri Ekologi Rusia telah melakukan semua hal yang dilakukan untuk pembebasan ratusan ekor paus

Picu Kemarahan Publik, Pemerintah Rusia Bebaskan Ratusan Ekor Paustwitter.com/Thesunbest2

Departemen Penjaga Perbatasan mencurigai adanya 4 perusahaan yang telah menangkap paus secara ilegal. Penjaga perbatasan juga membenarkan kecurigaan para aktivis bahwa ratusan ekor paus telah disimpan dalam kondisi yang mengenaskan di penjara khusus mereka. Sementara paus yang dimiliki oleh 4 perusahaan terpisah, catatan perusahaan dan pengajuan pengadilan menunjukkan bahwa mereka telah terafiliasi.

Juru bicara tahanan itu membantah segala tudingan buruk terhadap ratusan ekor paus itu. Para penjaga tidak menentukan kapan mereka akan dilepaskan dari penangkaran. Menteri Ekologi Rusia, Dmitry Kobylkin, telah melakukan semua hal yang dilakukan agar mereka dapat dibebaskan dari tempat itu.

"Kami melakukan semua yang kami bisa. Tidak ada yang keberatan melepaskan Orca, tapi yang paling penting adalah melepaskannya dengan benar," ungkap pernyataan dari Menteri Ekologi Rusia, Dmitry Kobylkin, seperti yang dikutip dari Cbsnews.com.

Seperti yang diketahui, penangkapan paus dinyatakan ilegal, kecuali untuk tujuan ilmiah dan pendidikan dan mengikuti larangan berburu paus secara komersial di seluruh dunia pada tahun 1982. 

Baca Juga: Setengah Populasi Paus Pembunuh di Bumi Akan Punah karena Ulah Manusia

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya