Protes RUU Anggaran, Ratusan Demonstran Guatemala Bakar Gedung Kongres

Sebelumnya, RUU tersebut telah disahkan hari Rabu lalu

Guatemala City, IDN Times - Sebanyak ratusan demonstran telah berkumpul dan membakar gedung Kongres Guatemala untuk memprotes RUU anggaran yang dianggap membawa krisis perekonomian negaranya. Sebelumnya, RUU tersebut telah disahkan pada hari Rabu, 18 November 2020, lalu waktu setempat. Bagaimana situasi di Guatemala saat ini?

1. Serangan yang dilakukan oleh para demonstran hanya berlangsung sekitar 10 menit

Dilansir dari BBC, kejadian yang berlangsung pada hari Sabtu, 21 November 2020, waktu setempat ini membuat pihak keamanan polisi anti huru-hara terjun ke tempat kejadian untuk membubarkan massa. Ketika itu, ratusan demonstran menyerbu gedung Kongres Guatemala dengan merusak dan membakar beberapa bagian yang ada di Gedung Kongres. Dinas pemadam kebakaran langsung memadam api yang membakar gedung tersebut dan beberapa diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit akibat terlalu banyak menghirup asap.

Para demonstran menentang pengesahan RUU yang dianggap sebagai pemotongan besar untuk belanjan pendidikan dan kesehatan. Keluhan utama lainnya yang dirasakan para demonstran adalah anggaran telah disahkan di saat beberapa wilayah lain di Guatemala telah terganggu akibat bencana badai Eta dan Iota. Tak hanya itu saja, demonstran juga mendesak Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei, untuk mundur dari jabatannya.

2. Alejandaro Giammattei mengutuk keras tindakan vandalisme yang dilakukan para demonstran

Protes RUU Anggaran, Ratusan Demonstran Guatemala Bakar Gedung KongresPresiden Guatemala, Alejandro Giammattei, saat berpidato untuk mengklarifikasi RUU yang sudah disahkan beberapa hari lalu. (Twitter.com/DrGiammattei)

Sebelum protes besar-besaran dimulai, orang nomor satu di Guatemala ini mengatakan akan bertemu dengan para pejabat berbagai sektor dan mempresentasikan usulan reformasi anggaran dalam beberapa hari mendatang. Akan tetapi, cara tersebut justru tidak menghentikan protes besar-besaran yang dilakukan para demonstran. Salah seorang warga sekaligus demonstran bernama Flori Salguero, mengatakan tak hanya Giammattei, para legislator yang ikut menandatangani RUU tersebut mundur dari jabatannya.

Ia juga menambahkan begitu lelah dengan kondisi negaranya akibat maraknya kasus korupsi dan tidak ingin keturunannya hidup di negara yang "hutang budi". Di hari yang sama, Giammattei justru mengutuk keras terhadap aksi vandalisme yang dilakukan para demonstran. Ia juga menegaskan bahwa semua orang mempunyai hak untuk melakukan protes sebagaimana telah diizinkan oleh undang-undang yang berlaku di negaranya, akan tetapi pihaknya juga tidak dapat menerima perlakukan mereka dengan merusak beberapa gedung milik publik.

Baca Juga: Meksiko dan Guatemala Akan Stop Imigran Ilegal Honduras Menuju ke AS

3. Wakil Presiden Guatemala, Guillermo Castillo, meminta Presiden Guatemala untuk mundur bersama-sama demi negara

Protes RUU Anggaran, Ratusan Demonstran Guatemala Bakar Gedung KongresWakil Presiden Guatemala, Guillermo Castillo, berpidato mengenai bantuan berupa makanan kepada warga yang terdampak badai Eta dan Iota pada hari Kamis, 12 November 2020, lalu. (Twitter.com/GuilleCastilloR)

Di sisi lain, Wakil Presiden Guatemala, Guillermo Castillo, justru meminta Giammattei untuk mundur bersama dari jabatannya demi kebaikan negara. Hal ini menyusul pengesahan RUU anggaran yang telah memicu kemarahan bagi sebagian besar publik Guatemala. Tak hanya itu saja, Guillermo Castillo juga dilaporkan bahwa ada yang tidak beres dan mengakui adanya ketegangan antara dirinya dengan Giammattei. 

Seperti yang terjadi pada bulan Mei 2020 lalu di mana Giammattei justru memilih berdebat dengan wakilnya sendiri mengenai tanggapan terbaik terhadap pandemi COVID-19. Padahal, setelah dilantik Giammattei telah berjanji untuk memberantas korupsi serta memerangi kejahatan secara terorganisir. Sayangnya, di masa kekuasannya saat ini justru diwarnai kontroversi penanganan terhadap COVID-19 dan kekurangan rumah sakit hingga saat ini.

Sampai saat ini, Guatemala telah berada di peringkat 54 terbanyak kasus COVID-19 dengan jumlah kasus sebanyak 118.417 kasus, dengan rincian 4.074 kasus berakhir meninggal dunia dan 107.241 kasus dinyatakan sembuh hingga saat ini. 

Baca Juga: Ikuti Langkah AS, Guatemala Siap Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya