Sebanyak 50 Pasukan Houthi Dievakuasi ke Oman Dengan Pesawat PBB

Mereka akan dirawat di sana pada hari Senin ini

Sana'a, IDN Times - Para pasukan Houthi yang berjumlah 50 orang telah dievakuasi ke Oman menggunakan pesawat yang disponsori oleh PBB. Kabarnya, mereka akan dirawat di sana selama beberapa hari sejak hari Senin ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Tindakan ini merupakan tindakan penting dalam mengakhiri konflik perang di Yaman

Sebanyak 50 Pasukan Houthi Dievakuasi ke Oman Dengan Pesawat PBBtwitter.com/MiddleEastEye

Dilansir dari BBC, sebuah pesawat yang disponsori oleh PBB mengangkut 50 pasukan Houthi yang mengalami luka-luka untuk diterbangkan ke Oman. Hal ini diungkapkan oleh sebuah kaolisi Arab Saudi-Uni Emirat Arab yang telah memerangi gerakan Houthi dan tindakan ini dinilai sebagai langkah dalam membangun kepercayaan diri untuk mengakhiri perang yang terjadi selama 4 tahun di Yaman serta mewujudkan perdamaian yang rencananya akan dibicarakan di Swedia.

Mereka dievakuasi pada hari Senin ini waktu setempat. Nasib para pasukan yang mengalami luka-luka telah menjadi batu sandungan bagi dimulainya putaran sebelumnya mengenai pembicaraan perdamaian yang sebelumnya dibatalkan pada bulan September lalu. "Sebuah pesawat yang disewa PBB akan tiba di bandara internasional Sanaa Senin untuk mengevakuasi 50 pejuang yang terluka ditemani oleh tiga dokter Yaman dan seorang dokter PBB, dari Sana'a ke Muscat," ungkap juru bicara koalisi, Turki Al Maliki, seperti yang dikutip dari The Guardian.

2. Sekjen PBB berharap pembicaraan tersebut akan berlangsung pada tahun ini

Sebanyak 50 Pasukan Houthi Dievakuasi ke Oman Dengan Pesawat PBBtwitter.com/UN_Spokesperson

Usulan pembicaraan damai yang ditengahi oleh PBB telah didukung oleh kedua belah pihak, baik itu koalisi Arab Saudi-Uni Emirat Arab maupun koalisi Yaman. Sekjen PBB, Antonio Guterres, berharap pembicaraan bisa terjadi pada tahun ini. Pemberontak Houthi mengatakan mereka akan hadir jika mereka dijamin dalam perjalanan yang aman.

Sebelumnya, pembatalan yang direncanakan pada bulan September lalu beralasan bahwa PBB tidak menjamin akan berlangsung aman. Sebelumnya pada tahun 2016 lalu di Kuwait setelah 106 hari melakukan negosiasi meninggalkan delegasi pemberontak terdampar di Oman selama 3 bulan. Utusan PBB, Martin Griffiths, mengadakan pembicaraan secara terpisah dengan para pejabat dari kedua pihak yang bertikai sebagai bagian dari upaya untuk meletakkan dasar bagi pembicaraan di Swedia. 

3. Kepala bantuan PBB telah memperingatkan Yaman berada di ambang bencana besar

Sebanyak 50 Pasukan Houthi Dievakuasi ke Oman Dengan Pesawat PBBtwitter.com/Aaliielyemeni

Kepala bantuan PBB, Mark Lowcock, pada pekan lalu memperingatkan bahwa Yaman berada di ambang bencana besar setelah melakukan perjalanan ke Yaman. Komentarnya muncul setelah memperbarui bentrokan yang melibatkan pemberontak Houthi dan pasukan pro pemerintah di kota pelabuhan Laut Merah, Hodeidah, yang sangat penting bagi aliran bantuan kemanusiaan.

Di bawah tekanan internasional, pasukan pro pemerintah yang didukung Arab Saudi secara besar-besaran menangguhkan serangan yang dilancarkan pada bulan Juni untuk merebut kota pelabuhan tersebut. Namun pertempuran sporadis berlanjut sejak gencatan senjata yang rapuh pada mulai 13 November 2018 lalu. Sejak terjadinya perang berkelanjutan, sebagian besar anak-anak balita mengalami malnutrisi dikarenakan bantuan yang diberikan dihalang-halangi oleh kelompok pemberontak.

PBB mencatat perang Yaman sendiri merupakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk yang pernah terjadi di dunia dan setidaknya sebanyak 10 ribu orang tewas sejak perang dimulai pada tahun 2015. Kelompok-kelompok HAM sebenarnya mengkhawatirkan bila jumlah korban tewas diyakini semakin meningkat.

Baca Juga: Akibat Perang di Yaman, 85 Ribu Anak Meninggal Karena Malnutrisi

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya