Sekjen PBB Minta Taliban Hentikan Serangan di Afghanistan

PBB sedang mengevaluasi situasi keamanan di negara itu

New York, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam pernyataannya pada hari Jumat, 13 Agustus 2021, waktu setempat mendesak kelompok Taliban untuk menghentikan serangan di Afghanistan. PBB sendiri sedang mengevaluasi situasi keamanan di Afghanistan saat ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Guterres meminta semua pihak berbuat lebih banyak dalam melindungi warga sipil setempat

Sekjen PBB Minta Taliban Hentikan Serangan di AfghanistanSekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. (Instagram.com/antonioguterres)

Dilansir dari Aljazeera.com, Sekretaris Jenderal PBB telah meminta kelompok Taliban untuk segera menghentikan serangannya di Afghanistam dengan memperingatkan bahwa negara itu berputar di luar kendali. Dalam pernyataannya, pesan dari komunitas internasional kepada mereka yang berada di jalur perang harus jelas dengan merebut kekuasaan melalui kekuatan militer adalah proposisi yang kalah. Ia menambahkan itu hanya dapat menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan atau isolasi total Afghanistan.

Guterres meminta semua pihak untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi warga sipil di Afghanistan. Dia juga mengatakan sangat terganggu oleh indikasi awal bahwa Taliban telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap HAM di wilayah yang mereka kuasai, terutama yang menargetkan perempuan dan jurnalis. PBB sendiri sedang mengevaluasi situasi keamanan di Afghanistan berdasarkan setiap jam dan memindahkan beberapa staf ke ibu kota Afghanistan, Kabul, tetapi tidak mengevakuasi siapa pun dari negara itu.

Permohonan Sekjen PBB itu datang ketika kelompok bersenjata itu merebut kota-kota terbesar kedua dan ketiga di negara itu, Herat di bagian barat dan Kandahar di bagian selatan, pada hari Jumat, 13 Agustus 2021, waktu setempat ketika perlawanan dari pasukan pemerintah runtuh membuat warga setempat tidak percaya dan memicu ketakutan besar bahwa serangan terhadap Kabul bisa saja terjadi.

2. Pihak AS berharap lebih banyak terhadap pasukan keamanan Afghanistan menghadapi kelompok Taliban

Sekjen PBB Minta Taliban Hentikan Serangan di AfghanistanGedung Pentagon di Amerika Serikat. (Pixabay.com/12019)

Pihak Pentagon mengatakan bahwa Amerika Serikat sendiri berharap untuk melihat lebih banyak perlawanan dari militer Afghanistan dalam melawan kelompok Taliban dengan menekankan bahwa pasukan pemerintah di Afghanistan berada di atas kertas meskipun mereka baru-baru ini kalah. Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, John Kirby, mengatakan bahwa pasukan Afghanistan memiliki alat untuk mendorong serangan
sengit Taliban yang sedang berlangsung. Didorong oleh penarikan pasukan Amerika Serikat, kelompok Taliban telah merebut ibu kota dari 18 provinsi dalam seminggu terakhir ini serta kelompok itu juga tampaknya mendekati Kabul.

Tetapi pemerintah Amerika Serikat, yang berencana untuk memindahkan semua pasukan tempurnya dari negara itu pada akhir Agustus 2021 ini, menyatakan bahwa pemerintah Afghanistan dilengkapi dengan baik untuk melawan serangan Taliban tanpa tentara Amerika Serikat di pihaknya. Kirby juga mencatat apa yang disebutnya sebagai "kurangnya perlawanan" yang dihadapi kelompok Taliban dan kecepatan kelompok itu telah menguasai kota-kota di Afghanistan. Dia juga menolak berkomentar mengenai prospek Taliban dalam merebut ibu kota Afghanistan.

Baca Juga: AS dan Inggris Bantu Evakuasi Ribuan Warga Afghanistan

3. Sebanyak 400 ribu warga sipil di Afghanistan memilih mengungsi ke tempat aman

Sekjen PBB Minta Taliban Hentikan Serangan di AfghanistanPara pengungsi di Afghanistan. (Twitter.com/KhaledBeydoun)

Sebanyak 400 ribu warga Afghanistan telah meninggalkan rumah mereka di tengah kekhawatiran bahwa kelompok Taliban akan mengembalikan negara itu ke semacam aturan brutal dan represif yang diberlakukan ketika terakhir berkuasa pada pergantian milenium. Pada saat itu, kelompok tersebut sama sekali menghilangkan hak-hak perempuan dan melakukan eksekusi di depan umum karena memberlakukan versi hukum Islam yang tidak pandang bulu. Tanda awal taktik semacam itu datang di Herat, di mana para pejuang Taliban mengarak dua orang yang diduga penjarah melalui jalan-jalan pada hari Jumat, 13 Agustus 2021, waktu setempat dengan riasan hitam dioleskan di wajah mereka.

Ada juga kekhawatiran bahwa pertempuran itu dapat menjerumuskan negara itu ke dalam perang saudara, yang terjadi setelah Soviet mundur pada tahun 1989 lalu. Badan pengungsi PBB mengatakan hampir 250 ribu warga Afghanistan terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak akhir Mei 2021 lalu dan 80 persen dari mereka yang mengungsi adalah perempuan dan anak-anak. Serangan itu merupakan keruntuhan yang menakjubkan dari pasukan Afghanistan setelah Amerika Serikat menghabiskan hampir 20 tahun dan 830 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp11.922 triliun mencoba untuk mendirikan negara yang berfungsi.

Baca Juga: AS dan Inggris Bantu Evakuasi Ribuan Warga Afghanistan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya