Setelah 9 Tahun, Kapal Milik Abby Sunderland Akhirnya Ditemukan

Ia berhasil selamat setelah badai menimpa kapal miliknya

Kangaroo Island, IDN Times - Sebuah kapal pesiar milik pelaut wanita yang ingin berkeliling dunia, Abby Sunderland, telah berhasil ditemukan di dekat Kangaroo Island setelah hilang sejak tahun 2010 lalu. Beruntungnya, saat itu Abby Sunderland selamat atas peristiwa ini setelah badai menimpa kapal miliknya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sunderland merasa sangat emosional setelah mendengar kabar ini

Setelah 9 Tahun, Kapal Milik Abby Sunderland Akhirnya Ditemukantwitter.com/Thisiss_News

Dilansir dari The Guardian, setelah hilang selama 9 tahun, kapal milik Abby Sunderland akhirnya bisa ditemukan dalam keadaan mengambang terbalik di lepas pantai yang ada di Australia Selatan. Kapal pesiar dengan tinggi 40 kaki ini penuh dengan teritip, warna yang memudar, serta bagian bawahnya yang tergores. Tiang pada kapal tersebut patah dan untungnya Sunderland diselamatkan setelah badai yang menimpa kapal pesiarnya pada tahun 2010 lalu.

Mendengar kabar ini, Sunderland begitu merasa emosional dan melihat sebuah rekaman kapal pesiar yang disiarkan di sebuah berita. "Jantungku berdetak kencang. Ini membawa kembali banyak kenangan - baik dan tidak begitu baik, tetapi rapi saat melihatnya setelah sekian lama."

"Itu terlihat sedikit menyeramkan tapi itu sudah diharapkan begitu lama," ungkap pengakuan Abby Sunderland seperti yang dikutip dari The Guardian. Kapal pesiar tersebut terlihat dari atas udara oleh pesawat pengintai tuna sekitar pukul 12:30 siang waktu setempat pada hari Senin, 31 Desember 2018, lalu di 11 mil dari laut Vivonne Bay di Kangaroo Island.

Helikopter kepolisian setempat dan dua kapal penangkap ikan komersial dikirim untuk menyelidiki dan mengidentifikasi kapal pesiar. 

2. Sebelumnya, Sunderland menilai mustahil kapal pesiar tersebut bisa ditemukan

Setelah 9 Tahun, Kapal Milik Abby Sunderland Akhirnya Ditemukantwitter.com/Andrewdavid70

Sebulan setelah kejadian yang menimpanya dan kembali ke California, Amerika Serikat, Sunderland merasa kapal tersebut mustahil ditemukan kembali. "Banyak orang telah bertanya tentang Wild Eyes. Dia masih bertahan ketika aku naik ke Ile de la Reunion."

"Dia bisa saja berakhir di pantai di Australia Barat pada titik tertentu, tapi itu hanya dugaan, kita tidak tahu pasti. Dia merasa sangat beruntung ketika ditemukan di pantai dan tidak terbanting di bebatuan atau sesuatu seperti itu. Meskipun saya berharap dia akan ditemukan dan diperbaiki, tidak semua kemungkinan dia akan ditemukan," ungkap pernyataan dari Abby Sunderland yang dikutip dari The Guardian.

Sunderland mengatakan pada hari Kamis, 3 Januari 2019, bahwa ia ingin tahu apakah ada peralatan video miliknya yang telah merekam perjalanannya. Ia telah menutup palka kapal pesiar sebelum turun yang mungkin melindungi bagian dalamnya.

"Akan sangat bagus untuk mencoba dan mengambil kapal tetapi mengingat biaya yang saya pikir itu tidak akan terjadi. Saya selalu tahu kapalnya berkualitas tinggi dan sangat aman sehingga tidak terlalu mengejutkan saya bahwa itu masih mengambang," ungkap pernyataan tambahan Sunderland seperti yang dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: Pelabuhan Sabang Jadi Destinasi Baru Kapal Pesiar Dream Cruise  

3. Ketika itu, Sunderland bermaksud mengalahkan rekor milik kakaknya sendiri

Setelah 9 Tahun, Kapal Milik Abby Sunderland Akhirnya Ditemukantwitter.com/SusanChaffin6

Ketika itu, Sunderland masih berusia 16 tahun berlayar dari Marina del Rey di California, Amerika Serikat, pada tanggal 23 Januari 2010, akan tetapi harus memulai kembali upaya rekor dunianya di Cabo San Lucas di Meksiko 10 hari kemudian karena masalah listrik dan penggunaan bahan bakar serta daya listrik yang lebih tinggi dari perkiraan, sistem navigasi, dan jalur komunikasi.

Keluarganya telah membeli kapal Wild Eyes buatan Australia dan pada bulan Oktober 2009, hanya beberapa bulan setelah kakak laki-lakinya, Zach, yang berhasil menjadi orang pertama di bawah usia 18 tahun yang berlayar sendirian di seluruh dunia dan membagikan secara khusus perjalanan yang dilaluinya. Karena kakaknya inilah, Sunderland sebenarnya bertekad untuk mengalahkan rekor milik kakaknya sendiri dan menyelesaikan penjelajahan tanpa henti, namun harus berhenti sementara di Cape Town, Afrika Selatan, pada bulan Mei 2010.

Ia mengaktifkan suar satelit daruratnya setelah terjatuh sekitar 60 knot angin dan gelombang setinggi 50 kaki sekitar 2.000 mil dari timur Madagaskar. Orang tuanya mendapatkan kritikan keras karena mengizinkan anaknya melakukan upaya yang dibilang berbahaya ini. Akan tetapi, Sunderland justru mengkritik media yang mengatakan bahwa usianya tidak ada hubungannya dengan menghadapi badai di laut, sesuatu yang dia katakan terjadi pada semua pelaut.

Sebelumnya, ada pelaut Australia, Jessica Watson, yang usianya 5 bulan lebih tua dari Sunderland, merupakan orang termuda yang sukses melakukan keliling dunia tanpa henti dan tiba di Sydney, Australia, pada tanggal 15 Mei 2010 lalu.

Baca Juga: Jadi Warisan Dunia, Ini 10 Potret Pembuatan Kapal Pinisi di Bulukumba

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya