Spanyol Konfirmasi Kematian Akibat COVID-19 Sebanyak 9.053 Kasus

Sekjen PBB ungkap pandemi corona merupakan tantangan besar

Madrid, IDN Times - Spanyol belum lama ini telah mengonfirmasi kasus virus corona yang menyebabkan sebanyak 9.053 kasus berakhir dengan meninggal dunia. Sekjen PBB, Antonio Gutierres, menyebut pandemi virus corona yang terjadi selama ini merupakan tantangan terbesar setelah Perang Dunia II. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sebuah laporan PBB menyebut prediksi mengerikan tentang dampak perekonomian dunia akibat virus corona

Spanyol Konfirmasi Kematian Akibat COVID-19 Sebanyak 9.053 KasusSeorang remaja memakai masker demi menghindari terkena virus corona. pixabay.com/ornaw-8155178

Dilansir dari BBC, Spanyol saat ini telah mencapai 102.136 kasus virus corona yang melanda negaranya sekaligus kasus terbanyak ke-3 di dunia saat ini. PBB menyebut telah memprediksi mengerikan tentang kemungkinan dampak perekonomian dunia dari langkah-langkah yang diberlakukan untuk memerangi virus corona. Bahkan, sebuah laporan PBB memperkirakan sekitar 25 juta orang mengalami kehilangan pekerjaan di seluruh dunia akibat wabah tersebut.

Saat ini, di seluruh dunia sudah mencapai 882.781 kasus dengan rincian 44.150 kasus yang berakhir meninggal dunia dan 185.175 korban lainnya telah dinyatakan sembuh. Sampai saat ini, Spanyol masih memberlakukan lockdown sekitar lebih dari 2 minggu dengan pembatasan gerakan lebih lanjut pada gerakan yang diperkenalkan sekitar beberapa hari yang lalu. Layanan kesehatan paling parah, termasuk di Madrid dan Catalonia, sedang berjuang keras karena mengalami kekurangan peralatan medis. 

2. Pandemi virus corona lebih banyak memakan korban dari kalangan bawah di Spanyol

Spanyol Konfirmasi Kematian Akibat COVID-19 Sebanyak 9.053 KasusSuasana di kota Barcelona. pixabay.com/joaquinaranoa-292186

Pandemi virus corona yang terjadi di Spanyol justru lebih banyak memakan korban jiwa dari kalangan perekonomian bawah, terutama di kawasan Catalonia. Sebuah peta interaktif yang diluncurkan oleh pemerintah daerah setempat menunjukkan penyebaran virus corona di kalangan perekonmian bawah, tepatnya di Barcelona, mencapai 6-7 kali lebih besar tertular virus corona. Sementara di wilayah sebagian besar Spanyol yang telah bangkit dari krisis ekonomi tahun 2008, sebagian besar wilayah di Spanyol mengalami krisis yang begitu mendalam.

Tingkat pengangguran telah mencapai 13,7 persen dan itu merupakan lebih dari 2 kali lipat rata-rata di Uni Eropa. Sekitar setengah populasi mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan kemiskinan semakin meningkat. Menurut angka pemerintah Catalonia, tingkat infeksi virus corona di wilayah Roquetes, yang merupakan kelas bawah, mencapai 533 per 100.000 penduduk, sedangkan di wilayah Sant Gervasi, yang merupakan kelas atas, hanya mencapai 77 per 100.000 penduduk. 

Seorang dokter umum di Barcelona, dr. Nani Vall-Ilosera, mengatakan sebagian besar dari mereka yang dianggap sebagai pekerja bergai rendah di pemerintahan setempat justru lebih beresiko tinggi terkena virus corona. Mereka yang bekerja di supermarket, pusat perbelanjaan, rumah-rumah orang tua, serta pembersih lingkungan seringkali bekerja tanpa memakai perlindungan sama sekali. Setelah pulang dari pekerjaannya, mereka justru berpotensi menularkan kepada keluarganya yang berada di rumah dan di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.

Kemampuan sistem kesehtaan yang terjadi di Spanyol telah "dilemahkan" oleh biaya pemotongan pengeluaran selama bertahun-tahun dalam kesehatan masyarakat, terutama di Madrid dan Catalonia. Seorang guru besar epidomologi dan kesehatan masyarakat di University of Alcala di Madrid dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins di Amerika Serikat, Manuel Franco, setuju telah terjadi pelemahan dalam sistem perawatan kesehatan.

Ia juga menambahkan bahwa ketidaksetaraan dalam pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, dan wilayah asal menjadi semakin jelas penyebab pandemi virus corona terus berlanjut.

3. Situasi yang terjadi di beberapa negara lainnya

Spanyol Konfirmasi Kematian Akibat COVID-19 Sebanyak 9.053 KasusIlustrasi pemetaan kasus virus corona. pixabay.com/pasja1000-6355831

Selain Spanyol, sebagian besar negara lainnya juga sedang berjuang untuk mengatasi virus corona yang semakin menyebar. Berikut rincian mengenai kabar terbaru virus corona di beberapa negara.

  • Inggris saat ini sudah mengonfirmasi 4.324 kasus terbaru dan 563 kasus berakhir dengan meninggal dunia, termasuk 2 orang remaja berusia 13 tahun dan 19 tahun. Sampai saat ini, di Inggris jumlah kasus virus corona sudah mencapai 29.474 kasus.
  • Di Brazil, sebanyak 151 kasus terbaru telah dikonfirmasi yang menyebabkan 2 kasus berakhir meninggal dunia dan saat ini sudah mencapai 5.868 kasus.
  • Jerman telah mengonfirmasi sebanyak 2.700 kasus terbaru dan 46 kasus lainnya berakhir meninggal dunia. Saat ini, total kasus virus corona di Jerman telah mencapai 74.508 kasus.
  • Swiss telah mengonfirmasi sebanyak 532 kasus terbaru dan 28 kasus lainnya menyebabkan meninggal dunia, di mana kini sudah mencapai total sebanyak 17.137 kasus.
  • Arab Saudi juga memberikan konfirmasi dengan sebanyak 157 kasus terbaru dan 6 kasus linnya berakhir meninggal dunia. Sampai saat ini, total jumlah kasus virus corona di Arab Saudi telah mencapai 1.720 kasus.
  • Tiongkok telah menunjukkan perkembangannya mengenai pemberantasan virus corona dan hari ini telah mengonfirmasi sebanyak 36 kasus baru dan 7 kasus lainnya berakhir meninggal dunia. Dengan demikian, Tiongkok mencatatkan total sebanyak 81.554 kasus.

Baca Juga: Gejala Virus Corona Tanda-tanda Terjangkit Corona dan Cara Pencegahan

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya