COVID-19 Masih Merajalela, Italia Perpanjang Lockdown hingga 31 Juli

Lockdown akan diperpanjang hingga pertengahan tahun ini

Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus COVID-19 di Italia yang mencapai hampir 100 ribu kasus dan 10.779 orang meninggal, membuat pemerintah Italia mengambil tindakan cepat. Pada Minggu (29/3) kemarin, pemerintah Italia akhirnya memutuskan untuk memperpanjang lockdown hingga waktu yang tidak ditentukan. Tetapi pemerintah memperkirakan lockdown akan dilakukan sampai akhir Juli.

Keputusan pemerintah Italia untuk memperpanjang lockdown, mengakibatkan masyarakat Italia tertekan karena akan lebih lama lagi terisolasi. Saat ini, pemerintah Italia mengesampingkan kerugian ekonomi dan lebih memilih untuk fokus menghadapi pandemik COVID-19.

1. Pemerintah Italia perpanjang lockdown hingga akhir Juli

COVID-19 Masih Merajalela, Italia Perpanjang Lockdown hingga 31 JuliSuasana di Italia akibat virus corona. twitter.com/Techrose11

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memberitahukan bahwa mulai Minggu (29/3), pemerintah Italia akan mempersiapkan masyarakat untuk perpanjangan lockdown dalam waktu yang sangat lama. Lockdown sendiri akan dicabut secara bertahap.

Dikutip dari France 24, awalnya lockdown hanya diberlakukan sampai 3 April. Namun Conte memiliki hak untuk mempertahankan lockdown secara penuh atau sebagian, sampai keadaan darurat medis yang ada berakhir pada 31 Juli.

"Langkah-langkah yang berakhir pada 3 April pasti akan diperpanjang. Kita semua ingin kembali normal, tetapi langkah ini harus kita ambil," ujar Menteri Urusan Regional Francesco Boccia kepada TV Sky TG24 Italia.

Baca Juga: 10 Foto Aktivitas Asmara Abigail Saat Terjebak Lockdown di Italia

2. Perpanjangan lockdown akan membuat masyarakat Italia tertekan

COVID-19 Masih Merajalela, Italia Perpanjang Lockdown hingga 31 JuliPenjual sayuran memakai masker pelindung untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Venesia, Italia,pada 13 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Manuel Silvestri

Keputusan untuk memperpanjang lockdown akan mengakibatkan kesulitan ekonomi dan dampak traumatis bagi masyarakat Italia. Masyarakat sangat tertekan karena harus mematuhi aturan ketat dari pemerintah, mereka tidak bisa menjalankan aktivitas secara biasa sejak beberapa minggu yang lalu.

Akibat lockdown di Italia, masyarakat kesulitan untuk mendapatkan makanan. Terjadi penjarahan di supermarket di Sisilia oleh orang-orang yang tidak lagi mampu membeli makanan. Polisi bersenjata akhirnya turun tangan untuk menangani situasi kekacauan.

Dalam pernyataannya di TV, Conte mengumumkan program program kupon makanan yang akan menelan biaya pemerintah 400 juta euro.

"Kami tahu banyak yang menderita, tetapi negara ada di sana," ujarnya.

3. Perekonomian Italia akan terpuruk akibat lockdown yang berkepanjangan

COVID-19 Masih Merajalela, Italia Perpanjang Lockdown hingga 31 Julifxleaders.com

Proyeksi dari beberapa bank global dalam seminggu terakhir menunjukkan bahwa, output ekonomi Italia menyusut tujuh persen tahun ini. Dengan catatan jika lockdown tidak dilakukan jauh melampaui April.

Italia belum memikirkan dampak ekonomi yang akan dihadapi secara matang. Pemerintah mengorbankan hampir semua bentuk kegiatan bisnis untuk fokus dalam memerangi pandemi COVID-19 yang melanda Italia sejak bulan lalu.

"Awalnya pemerintah menyiapkan paket penyelamatan untuk keluarga senilai 25 miliar euro. Menurut saya, paling tidak dibutuhkan 100 miliar euro untuk perusahaan yang terkena dampak akibat lockdown berkepanjangan", kata Wakil Menteri Keuangan Italia Laura Castelli, kepada harian La Stampa.

Baca Juga: Salip Italia, 101.657 Kasus Virus Corona Terjadi di Amerika Serikat! 

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya