Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Logo ASEAN. (Dok. Wikipedia)
Logo ASEAN. (Dok. Wikipedia)

Intinya sih...

  • Hartono Rekso Dharsono

  • Umarjadi Njotowijono

  • Datuk Ali Bin Abdullah

  • Narciso G Reyes

  • Chan Kai Yau

  • Rusli Noor

  • Ajit Singh

  • Rodolfo Severino

  • Ong Keng Yong

  • Kao Kim Hourn

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak berdiri pada 8 Agustus 1967, ASEAN telah memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas dan kerja sama di kawasan Asia Tenggara. Posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) menjadi penggerak utama yang memastikan kebijakan dan program organisasi berjalan efektif. Dilansir laman resmi ASEAN, Sekjen ASEAN bukan sekadar jabatan administratif, melainkan simbol persatuan dan komitmen antarnegara anggota.

Pergantian kepemimpinan Sekjen dilakukan setiap lima tahun dan dirotasi antarnegara anggota untuk memastikan pemerataan representasi. Hingga kini, sudah ada 15 tokoh dari berbagai negara yang pernah menjabat, masing-masing meninggalkan jejak tersendiri dalam sejarah ASEAN. Berikut adalah daftar Sekretariat Jenderal (Sekjen) ASEAN sepanjang masa.

1. Periode awal (1976–1989)

Bendera Anggota ASEAN di Jakarta (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Periode awal kepemimpinan dimulai oleh Hartono Rekso Dharsono dari Indonesia (7 Juni 1976–18 Februari 1978) yang membentuk pondasi awal sekretariat. Beliau digantikan oleh Umarjadi Njotowijono (Indonesia) yang menjabat singkat pada 19 Februari 1978–30 Juni 1978.

Kepemimpinan berikutnya dipegang oleh Datuk Ali Bin Abdullah (Malaysia, 10 Juli 1978–30 Juni 1980), diikuti oleh Narciso G. Reyes (Filipina, 1 Juli 1980–1 Juli 1982) dan Chan Kai Yau (Singapura, 18 Juli 1982–15 Juli 1984). “Tahun-tahun ini adalah masa konsolidasi dan perluasan agenda kerja sama ASEAN,” tulis catatan sejarah ASEAN.

2. Periode transisi dan penguatan (1989–2007)

Ilustrasi pertemuan di KTT ke-33 ASEAN Singapura (Biro Pers Istana/Laily Rachev)

Memasuki era transisi, Rusli Noor dari Indonesia (17 Juli 1989–1 Januari 1993) memperluas kerja sama ekonomi regional. Setelahnya, Ajit Singh (Malaysia, 1 Januari 1993–31 Desember 1997) memimpin ASEAN menghadapi tantangan globalisasi awal.

Era ini juga mencatat kepemimpinan Rodolfo Severino Jr. (Filipina, 1 Januari 1998–31 Desember 2002) yang fokus pada integrasi ekonomi, diikuti oleh Ong Keng Yong (Singapura, 1 Januari 2003–31 Desember 2007) yang memperkuat hubungan eksternal ASEAN.

3. Era modern (2008-sekarang)

Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Pada periode modern, Surin Pitsuwan dari Thailand (1 Januari 2008–31 Desember 2012) dikenal sebagai figur yang memajukan diplomasi publik ASEAN. Ia digantikan oleh Lê Lương Minh (Vietnam, 1 Januari 2013 – 31 Desember 2017) yang menekankan peran ASEAN di kancah global.

Lim Jock Hoi (Brunei Darussalam, 1 Januari 2018–31 Desember 2022) melanjutkan program konektivitas kawasan. Saat ini, Yang Mulia Kao Kim Hourn dari Kamboja menjabat sejak 1 Januari 2023 dengan kediaman di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia, dan terus mengarahkan organisasi menuju visi 2045.

Editorial Team