Jakarta, IDN Times - Komisi Debat Kepresidenan Amerika Serikat (AS) akhirnya mengambil keputusan untuk membatalkan debat calon presiden (capres) AS kedua yang sejatinya dihelat pada 15 Oktober 2020.
Dikutip dari laporan CTV News, pembatalan ini dilakukan karena pihak Donald Trump sebagai petahana, enggan melakukan debat secara virtual seperti yang sudah diagendakan oleh Komisi Debat.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Debat mengubah konsep debat capres AS yang kedua ini menjadi virtual. Alasan ini dilakukan karena pihak Komisi perlu menerapkan protokol kesehatan karena Donald Trump sempat terkonfirmasi positif terjangkit virus corona (COVID-19).
Di sisi sang penantang, Joe Biden, juga setuju dengan konsep debat virtual tersebut karena alasan kesehatan. Namun, Trump dengan tegas menolak hal itu. Ia bersikukuh ingin melakukan debat secara tatap muka langsung seperti pada debat pertama lalu.
Kini, deadlock muncul karena Trump enggan melakukan debat virtual dan di sisi lain, Biden ogah melakukan debat langsung melawan sang petahana yang beberapa waktu lalu positif COVID-19.
"Sekarang kedua pihak (Trump dan Biden) sedang mencari alternatif untuk tanggal debat kedua, namun satu yang pasti, sekarang jelas tidak akan ada debat pada tanggal 15 Oktober," bunyi keterangan dari Komisi Debat pada Sabtu (10/10/2020) dikutip dari CTV News.
Jika debat kedua ini benar-benar batal terlaksana pada 15 Oktober 2020, maka satu-satunya debat tersisa adalah debat capres ketiga yang jika sesuai jadwal, akan diagendakan pada 22 Oktober 2020.
Sebelumnya, dikutip dari CTV News, perwakilan Donald Trump sempat meminta debat kedua yang sejatinya tanggal 15 Oktobert diundur jadi tanggal 22 Oktober, sesuai dengan jadwal debat ketiga. Lalu, debat ketiga yang seharusnya tanggal 22 Oktober, diundur jadi 29 Oktober, hanya beberapa hari saja jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS yang dilakukan pada 3 November 2020.
Namun, masih dari CTV News, mereka menyebutkan bahwa perwakilan Joe Biden menolak proposal yang ditawarkan Trump dan menyebut bahwa, "Bukan Donald Trump yang mengatur jadwal debat, sebab itu jadi kewenangan Komisi Debat Kepresidenan."
Dari berbagai media seperti CNN dan CTV News menyebutkan, jika debat capres AS kedua ini benar-benar batal, ini akan jadi political loss bagi Trump karena saat ini dia tengah tertinggal di polling nasional terkait Pilpres AS 2020.
Dilaporkan oleh CNN, Trump tertinggal di polling nasional dan kini juga masih bersaing ketat dengan Joe Biden di perebutan suara pada kategori swing states. Pada debat pertama yang berlangsung sengit dan sedikit chaos itu sendiri, ada lebih dari 73 juta orang yang menonton.