Jakarta, IDN Times - Polisi di Bangladesh menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan para mahasiswa yang memprotes sistem kuota pekerjaan pemerintah pada Rabu (17/7/2024).
Di hari yang sama, pihak berwenang juga mengumumkan penutupan semua universitas negeri dan swasta, tanpa batas waktu mulai Rabu. Pernyataan ini menyusul protes mahasiswa terhadap sistem kuota untuk pekerjaan pemerintah. Demonstrasi mengalami eskalasi hingga menyebabkan enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Perdana Menteri Sheikh Hasina mengatakan, pemerintah akan membentuk komite yudisial untuk meyelidiki kematian tersebut.
"Saya yakin para mahasiswa kami akan mendapatkan keadilan. Mereka tidak akan kecewa," kata Hasina dalam sebuah pidato kepada rakyatnya pada 17 Juli, seraya meyakinkan keluarga korban yang terbunuh akan dukungan penuhnya, dikutip dari Reuters.
