Bangladesh Tagih Janji Myanmar Repatriasi Rohingya

- Myanmar diminta untuk memenuhi janji repatriasi pengungsi Rohingya oleh Bangladesh.
- Pertemuan diplomat Bangladesh dan Myanmar di India membahas tindak lanjut dari janji tersebut.
Jakarta, IDN Times - Bangladesh mendesak Myanmar menghormati janjinya untuk repatriasi pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp penuh sesak di Cox's Bazar.
“Myanmar hanya bisa menetapkan preseden untuk menepati janjinya ketika proses repatriasi dimulai,” kata Menteri Luar Negeri Bangladesh, Hasan Mahmud, kepada Menteri Luar Negeri Myanmar Than Swe, dikutip dari ANTARA, Sabtu (13/7/2024).
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Bangladesh, kedua diplomat tersebut bertemu pada Kamis (11/7/2024) di Ibu Kota India, New Delhi, di sela pertemuan Inisiatif Teluk Benggala untuk Kerja Sama Teknis dan Ekonomi Multi-Sektoral (BIMSTEC).
1. Myanmar ingkar janji soal repatriasi

Hasan mengeluhkan, tidak ada tanda-tanda dari rencana repatriasi Myanmar seperti yang dijanjikan kepada Pemerintah Bangladesh.
Than Swe merespons secara positif dan menegaskan kembali niatnya untuk memulai repatriasi sesegera mungkin.
Sebagian besar dari 1,2 juta Rohingya mengungsi dari kekerasan militer yang brutal di Rakhine, Myanmar pada 2017.
Kebanyakan dari mereka menempati kamp penuh sesak di Cox's Bazar. Namun sejak akhir 2020 sekitar 35 ribu di antaranya telah direlokasi ke Pulau Bhasan Char.
2. Rohingya jadi korban banjir di Bangladesh

Hujan deras yang mengguyur Bangladesh telah memicu tanah longsor di kamp-kamp pengungsi Rohingya pada Rabu (19/6/2024). Akibatnya, 10 orang tewas termasuk delapan orang pengungsi.
Pejabat senior yang mengurusi pengungsi, Mohammad Shamsud Douza, mengatakan, setidaknya ada empat tempat terpisah yang dilanda longsor pada dini hari. Dia menjelaskan, anak-anak dan perempuan termasuk di antara korban tewas.
3. Lebih dari satu juta orang terdampak banjir

Polisi dan para pejabat pemerintah setempat mengatakan, hujan deras selama berhari-hari tidak hanya memicu longsor, tapi juga banjir. Permukaan sungai juga meninggi dan membuatnya meluap sehingga menggenangi beberapa wilayah.
Sekolah-sekolah diubah menjadi tempat penampungan bagi mereka yang mencari tempat yang lebih aman.
"Setidaknya 700 ribu orang terdampar akibat banjir bandang dan hujan lebat di distrik Sylhet, dan 500 ribu orang lainnya di distrik tetangga Sunamganj," kata Komisaris Distrik Sylhet Bangladesh timur laut, Abu Ahmed Siddique.