Mohamad Hamid, 33, adalah pengungsi kelahiran Palestina dari Suriah yang pindah ke Denmark bersama dua anaknya yang masih kecil dan memiliki izin tinggal.
"Saya datang ke Denmark berharap mereka (anak-anaknya) akan memiliki kehidupan yang lebih baik," katanya kepada CNN. "Saya melihat mereka menyatu dengan tradisi Denmark, percaya bahwa mereka diterima sebagai bagian dari masyarakat ini. Ini menyakitkan bagi saya, tetapi mereka tidak."
DPP sebelumnya memposting video di Twitter menunjukkan seorang pria Muslim ditempatkan di Pulau Lindholm, dan menjelaskan siapa yang akan dikirim ke sana dan mengapa. Hamid menyebut video itu "sangat rasis."
Mads Nygaard, pendiri Friendly Neighbors, organisasi yang bekerja dengan pengungsi, mengatakan bahwa berita tentang kebijakan itu menyebar dengan cepat.
"Ini adalah jenis barbaritas modern yang saya temukan sangat menjijikkan," katanya. "Menjadi bagian dari jaringan pengungsi yang lebih besar, saya telah melihat satu pos yang putus asa hari ini."