Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jet tempur F-35 Lightning II yang menjadi salah satu jet tempur modern terbaik di dunia. twitter.com/thef35
Jet tempur F-35 Lightning II yang menjadi salah satu jet tempur modern terbaik di dunia. twitter.com/thef35

Jakarta, IDN Times – Jerman dikabarkan akan membeli jet tempur F-35, yang diproduksi oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin (LMT.N), untuk menggantikan pesawat Tornado yang sudah tua. Menurut dua sumber dengan syarat anonim, Berlin akan membeli sebanyak 35 pesawat jet siluman itu.

Kepada Reuters, sumber itu mengatakan, Jerman sudah memiliki rencana untuk membeli F-35 sejak awal Februari, namun keputusan akhir belum diambil. Adapun pesawat Tornado merupakan satu-satunya jet Jerman yang mampu membawa bom nuklir AS, yang selama ini disimpan jika terjadi konflik.

1. Jerman akan memensiunkan jet Tornado

Ilustrasi Pesawat Jet (IDN Times/Aditya Pratama)

Jet Tornado telah dioperasikan oleh angkatan udara Jerman sejak 1980-an. Pemerintah juga berencana untuk memensiunkan pesawat itu secara bertahap mulai 2025 hingga 2030.

Pembelian F-35 dapat memberikan kesan buruk bagi Boeing (BA.N), yang seri F-18-nya disukai oleh mantan Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer.

Keputusan itu juga bisa membuat Prancis kesal, karena Jerman membeli seri yang lebih canggih F-35 bukan F-18. Pasalnya, Jerman-Prancis sudah sepakat untuk mengembangkan jet tempur gabungan yang siap diproduksi pada 2040-an.

2. Swedia berencana menaikkan anggaran militernya

Magdalena Andersson terpilih sebagai Perdana Menteri Swedia yang baru pada Rabu, 24 November 2021, waktu setempat. (Instagram.com/magdalenanderssons)

Agresi Rusia ke Ukraina membuat beberapa negara mempertimbangkan kembali roadmap pertahanannya.

Swedia, misalnya, berencana menaikkan anggaran militer hingga 2 persen dari PDB. Padahal, anggaran pertahanan Swedia sebelumnya hanya 0,9 persen hingga 2 persen.

Menteri Keuangan Swedia, Mikael Damberg, mengatakan bahwa anggaran pertahanan tahun ini sekitar 7,18 miliar dolar atau sekitar (Rp102,7 triliun). Sedangkan, PDB Swedia sekitar 600 miliar dolar atau Rp8.586 triliun. Jumlah anggaran pertahanan saat ini masih berada di bawah 2 persen dari PDB tersebut.

Kenaikan anggaran pertahanan mencapai 2 persen dari PDB juga harus diimbangi dengan banyak faktor, terutama seberapa cepat angkatan bersenjata dapat tumbuh.

"Kami ingin menerapkan ini dengan cara yang sistematis, realistis, dan layak. Kami harus mendapatkan hasil maksimal dari setiap uang yang kami keluarkan untuk pertahanan," kata Menteri Pertahanan Swedia, Peter Hultqvist.

3. Zelenskyy klaim berhasil membunuh 1.300 pasukan Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah meminta NATO untuk menerapkan zona larangan terbang di negaranya. Namun, Presiden AS Joe Biden memastikan bahwa NATO tidak akan menjawab permintaan tersebut, karena hanya akan memperluas skala konflik.

Namun, Biden memastikan, keputusan lain akan dibuat jika Rusia mulai menargetkan negara-negara NATO, dikutip dari cuitannya.

Berdasarkan penuturan Zelenskyy, dilansir Euronews, pasukan Ukraina telah menewaskan sekitar 1.300 tentara Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team