Bawa Pisau Buat Memotong Bunga, Nenek 87 Tahun Di-Stun-Gun Polisi

Serius nih Pak polisi?

Chatsworth, IDN Times - Jumat (17/8/2018) sore itu, Martha Al-Bishara pergi keluar rumahnya di Chatsworth, Georgia, AS demi mencari bunga dandelion untuk dimasak seperti biasanya. Tidak ada firasat buruk yang menghinggapi benaknya kala itu.

Namun, dia tak menyangka sebuah sore yang indah tersebut berubah menjadi malapetaka baginya. Martha ditembak senjata pelumpuh (stun-gun) anggota kepolisian setempat.

1. Berawal dari telepon 911 tetangga

Bawa Pisau Buat Memotong Bunga, Nenek 87 Tahun Di-Stun-Gun PolisiIlustrasikovacorp.com

Insiden itu berawal ketika Martha berjalan sembari menenteng pisau dapur di satu tangan dan menggenggam kantong plastik di tangan lainnya, menyeberang jalan dari halaman depan rumahnya. Dia lantas berjalan menuju sebuah tempat atau properti yang menjadi milik sebuah bar Boys and Girls Club. Martha kemudian mulai mengumpulkan bunga dandelion yang dia butuhkan.

Namun, seseorang dari Boys and Girls Club menelepon saluran darurat 911 guna melaporkan adanya gerak-gerik mencurigakan dari seorang perempuan tua dengan gaun biru dan jilbab coklat.

"Dia (Martha) mengatakan kepada saya bahwa dia tidak berbicara bahasa Inggris. Kemudian dia mengikuti saya sambil menodongkan pisaunya," ungkap pria pelapor dalam rekaman 911, seperti yang dikutip Tampa Bay Times (18/8/2018).

"Dia sudah tua sehingga dia tidak bisa berjalan dengan baik. Tapi, sepertinya dia berjalan berkeliling mencari sesuatu seperti tumbuhan untuk dipotong atau sesuatu. Dia juga membawa kantong."

2. Nenek Martha terus menolak perintah polisi menjatuhkan pisau

Bawa Pisau Buat Memotong Bunga, Nenek 87 Tahun Di-Stun-Gun Polisicnn.com

Tak lama setelah laporan tersebut diterima, dua petugas kepolisian dan Kepala Departemen Kepolisian Chatsworth tiba di lokasi. Mereka pun melihat Martha Al-Bishara masih memegang kantong plastik di tangan kirinya dan pisau dapur di tangan kanannya.

"Ketika kami mendekati perempuan itu, dia membungkuk ke tanah dan memotong rumput liar dan berdiri kembali sambil memegang rumput di tangan kirinya dengan kantong plastik," kata laporan polisi.

"Kami terus menyuruhnya menjatuhkan pisau itu. Wanita itu melihat kami. Sikapnya tenang bahkan melihat kami dengan senjata."

Tidak jelas apakah para petugas menyadari bahwa nenek Martha tidak bisa berbahasa Inggris. Tetapi menurut polisi, nenek Martha tidak menanggapi beberapa perintah verbal untuk meletakkan pisaunya. Sebaliknya, nenek Martha malah terus berjalan dan mengumpulkan bunga dandelion.

Ketika nenek Martha masih tidak menanggapi dan terus melakukan aktifitasnya mengumpulkan bunga, salah seorang petugas menyalakan Taser dan menembakkannya tepat di dada. Tubuh nenek Martha pun ambruk seketika.

3. Nenek Martha dinilai mampu melukai petugas

Bawa Pisau Buat Memotong Bunga, Nenek 87 Tahun Di-Stun-Gun Polisidailycitizen.news

Sikap tegas tak pandang bulu polisi itu justru menuai kecaman dari publik. Pasalnya, yang dilumpuhkan dengan cara keras nan kasar itu adalah seorang nenek 87 tahun.

Terkait cara melumpuhkan seorang nenek yang dinilai terlalu berlebihan, pihak kepolisian pun membela diri. Kepala Polisi Chatsworth Josh Etheridge mengungkapkan, walau berusia 87 tahun, nenek Martha dinilai masih memiliki kesempatan dan kemampuan untuk melukai petugas.

"Tidak ada kemarahan dan kebencian dalam hal ini," kata Etheridge, seperti yang dikutip The Guardian (18/8/2018).

"Menurut saya, polisi telah menggunakan kekuatan paling rendah yang bisa kami gunakan untuk menghentikan ancaman pada saat itu."

Belakangan diketahui bila nenek Martha berasal dari Suriah. Dia pun ditahan atas melanggar wilayah properti orang lain tanpa izin.

Dian Farida Hanum Photo Verified Writer Dian Farida Hanum

Bismillah...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya