Cerita Pemilu 2024 dari Kuala Lumpur, Berdesakan bak Penumpang KRL

#GenZMemilih Kacaunya sistem bikin antrean mengular

Keseruan Pemilu 2024 tidak hanya dirasakan oleh warga negara Indonesia (WNI) yang ada di dalam negeri. WNI yang tinggal di luar negeri pun ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024, bahkan jadwalnya lebih awal ketimbang penyelenggaraan pemungutan suara di Indonesia.

Berikut ini secuil cerita Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia, dari seorang WNI bernama Ayu Suci. Butuh perjuangan lho demi memberikan suara untuk masa depan bangsa!

1. Saking antusiasnya, Ayu dan keluarga sampai menginap di hotel dekat World Trade Centre Kuala Lumpur

Cerita Pemilu 2024 dari Kuala Lumpur, Berdesakan bak Penumpang KRLWTC Kuala Lumpur, tempat Pemilu 2024 di Malaysia (dok. pribadi/Ayu Suci)

Pemungutan suara di Malaysia digelar lebih awal, yaitu pada Minggu (11/2/2024). Bahkan, WNI yang bekerja di kilang minyak dan beberapa profesi tertentu bisa melakukan pencoblosan sejak Jumat (9/2/2024).

Ayu Suci, seorang WNI yang sudah tinggal di Malaysia sejak tahun 2018, kali ini melakukan pencoblosan di gedung World Trade Centre, Kuala Lumpur. Saking antusiasnya dengan Pemilu 2024 ini, Ayu dan keluarga sampai menginap di hotel yang lokasinya tak jauh dari gedung WTC Kuala Lumpur agar proses pencoblosan bisa berjalan lancar.

Bukan tanpa alasan. Ayu memutuskan untuk menginap di hotel karena dirinya belum mendapatkan nomor DPT, sementara sang suami sudah. Wafdan Musa, suami Ayu, bisa melakukan pencoblosan sejak pagi karena sudah mengantongi nomor DPT. Menurut info yang beredar sebelum hari pemungutan suara, pemilih yang mengalami kasus seperti Ayu baru bisa melakukan pencoblosan pada siang atau sore hari.

Ayu dan suami tidak ingin menyia-nyiakan hak pilihnya. Mereka ingin berpartisipasi sebagai warga negara yang baik. Menginap di hotel akhirnya menjadi pilihan, mengingat jarak rumahnya dengan gedung WTC Kuala Lumpur cukup jauh dan Ayu ingin mengurus kejelasan nomor DPT miliknya.

Baca Juga: Suara dari Luar Negeri: IISMA Bawa Kevin Nyoblos Perdana di Malaysia

2. Kekisruhan sempat terjadi akibat sinkronisasi data yang kacau

Cerita Pemilu 2024 dari Kuala Lumpur, Berdesakan bak Penumpang KRLpotret suasana Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia. (dok. pribadi/Ayu Suci)

Kericuhan sempat terjadi pada pagi hari akibat adanya ketidaksinkronan data. Beberapa orang melayangkan protes kepada panitia, ditambah lagi proses sinkronisasinya berjalan cukup lama.

"Misalnya dia sudah dapat nomor DPT, eh ternyata di komputer belum ada. Jadi dia disuruh antre ulang, jadilah orang-orang ini pada marah-marah," tutur Ayu lewat wawancara singkat via WhatsApp.

Namun, kekisruhan data tersebut sudah teratasi jelang siang, sehingga proses pemungutan suara pada siang hingga sore hari berjalan lebih kondusif. Ayu yang kebagian mencoblos pada siang hari pun mengakui prosesnya berjalan lancar dan cepat, mulai dari registrasi hingga pencoblosan di bilik suara.

3. Antrean panjang di luar gedung pemungutan suara membuat beberapa orang kelelahan hingga pingsan

Cerita Pemilu 2024 dari Kuala Lumpur, Berdesakan bak Penumpang KRLpotret suasana Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia. (dok. pribadi/Ayu Suci)

Proses pemungutan suara kloter kedua yang dilaksanakan pada siang hari ternyata juga diwarnai kekisruhan. Bukan soal data yang tidak sinkron, tapi disebabkan oleh antrean panjang dan berjubel. Orang-orang berdesakan, saling dorong, bahkan sampai ada yang pingsan.

Meski begitu, Ayu tetap menikmati keseruan Pemilu 2024 ini meski terjadi kekacauan. Di tengah antrean, dirinya sempat berkelakar soal pengalamannya sebagai pengguna KRL semasa bekerja di Jakarta. Kerumunan orang yang berjubel dan berdesakan menjadi makanan sehari-hari baginya kala itu. Berdiri di tengah antrean yang padat ini, rasanya mirip seperti mengantre masuk KRL dan berdesakan di dalamnya.

Sebenarnya, kekisruhan bisa diantisipasi jika penyebaran informasi dilakukan dengan lebih baik. Sehari sebelum pencoblosan, Ayu baru mendapat kabar bahwa ada Kotak Suara Keliling (KSK) yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk di area tempat tinggalnya. Namun, tampaknya banyak WNI di Kuala Lumpur yang tidak mengetahui informasi tersebut.

Pemilu 2024 ini adalah kali kedua bagi Ayu menggunakan hak pilihnya sebagai WNI yang tinggal di luar negeri. Menurutnya, suasana pemilu di Indonesia tetap lebih nyaman. Antrean di TPS lebih tertib dan aman, tidak berjubel seperti yang terjadi di WTC Kuala Lumpur pada Minggu (11/2/2024).

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terkini Pemilu 2024

Dian Septi Arthasalina Photo Verified Writer Dian Septi Arthasalina

@arthasalina di Instagram untuk ngobrol lebih banyak.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya