Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pipa gas. (Unsplash.com/Quinten de Graaf)
Ilustrasi pipa gas. (Unsplash.com/Quinten de Graaf)

Jakarta, IDN Times - Balticconnector, jalur pipa gas yang menghubungkan Filandia dan Estonia, ditutup layanannya karena diduga mengalami kebocoran pada Minggu (8/10/2023). Saat ini katup pipa telah ditutup untuk mencegah lebih banyak gas keluar.

Balticconnector memiliki panjang 77 kilometer, yang menghubungkan antara Inkoo di Finlandia dan Paldiski di Estonia dengan melintasi Teluk Finlandia. Pipa tersebut mulai beroperasi secara komersial pada awal 2020.

1. Perbaikan bisa memakan waktu berbulan-bulan

Ilustrasi pipa gas. (Unsplash.com/Mike Benna)

Dilansir Reuters, operator sistem gas Finlandia, Gasgrid, mengatakan Balticconnector mengalami penurunan tekanan yang tajam. Pekerjaan sedang dilakukan untuk memastikan lokasi pasti serta penyebab pemadaman dalam beberapa hari mendatang.

“Jika tampaknya penurunan tekanan yang tidak biasa yang diamati pada pagi hari tanggal 8 Oktober disebabkan oleh kebocoran (yang) menyebabkan kerusakan pada pipa, pekerjaan perbaikan mungkin memakan waktu setidaknya beberapa bulan tergantung pada sifat kerusakannya,” kata Gasgrid.

Gasgrid dan operator sistem transmisi gas Estonia, Elering menemukan penurunan tekanan pada Minggu jam 2 dini hari waktu setempat. Data per jam dari Elering menunjukkan penurunan tekanan pipa secara tiba-tiba dari 34,5 bar, menjadi sekitar 12 bar dan kemudian penurunan lebih lanjut satu jam kemudian menjadi hanya 6 bar, menunjukkan adanya kebocoran ke laut.

2. Tidak ada aktivitas seismik di dekat pipa

Ilustrasi pipa gas. (Pixabay.com/12019)

Balticconnector merupakan jaur pipa yang bersifat dua arah, mengalirkan gas alam antara Finlandia dan Estonia bergantung pada permintaan dan pasokan. Pada saat layanan ditutup, pipa itu sedang mengangkut gas dengan volume sekitar 30 gigawatt jam per hari dari Finlandia ke Estonia.

Pada 2022, jaringan pipa gas Nord Stream yang lebih besar di bawah Laut Baltik antara Rusia dan Jerman rusak akibat ledakan yang menurut pihak berwenang merupakan tindakan sabotase yang disengaja. Setelah ledakan ditemukan, empat kebocoran gas pada pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. Kasus ini masih belum terpecahkan.

Berbeda dengan ledakan yang menghancurkan Nord Stream, yang terdeteksi oleh stasiun pengukuran gempa, tidak ada tanda-tanda aktivitas seismik di dekat Balticconnector, menurut data dari Norsar di Norwegia dan Universitas Helsinki.

3. Filandia dan Estonia tidak kekurangan pasokan gas

Ilustrasi pipa gas. (Unsplash.com/Helio Dilolwa)

Dilansir Associated Press, Gasgrid mengatakan sistem gas Finlandia stabil dan pasokan gas telah diamankan melalui terminal gas alam cair terapung Inkoo. Filandia memiliki kapal di lepas pantai Exemplar, yang terminal gas alam cair terapung di pelabuhan Inkoo, bagian selatan negara itu.

Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Finlandia, Kai Mykkanen, mengatakan kondisi sistem gas di negaranya tetap stabil. Meskipun ada gangguan pada jaringan pipa yang memungkinkan pengiriman gas dari Finlandia ke tiga negara Baltik, Estonia, Latvia, Lituania dan sebaliknya.

“Kegagalan Balticconnector tidak menimbulkan masalah langsung terhadap keamanan pasokan energi. Penyebab kerusakan pipa sedang diselidiki dan tindakan lebih lanjut akan bergantung pada penyebab tersebut,” kata menteri itu.

Elering mengatakan kecelakaan itu tidak mempengaruhi pasokan gas ke konsumen Estonia. Setelah penutupan Balticconnector, gas untuk konsumen Estonia berasal dari Latvia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team