Jakarta, IDN Times - Malam Eropa terasa panjang bagi Presiden Prabowo Subianto. Di tengah jadwal kunjungan kenegaraan di Belarus, Prabowo berbincang dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dari seberang benua.
Topik yang dibicarakan bukan sembarangan, nasib ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sedang dipertaruhkan. Dalam percakapan lintas benua yang berlangsung hanya 17 menit, dua pemimpin negara itu bernegosiasi langsung soal tarif impor Amerika Serikat terhadap produk Indonesia.
Hasilnya? Prabowo dan Donald Trump sepakat, Indonesia kena tarif impor AS 19 persen. Sementara, AS mendapat nol persen bila barang-barang dari negerinya masuk ke Indonesia.
Meski demikian, Prabowo mengaku belum puas. Kepuasannya baru terpenuhi apabila Indonesia juga mendapat tarif impor nol persen.
"Ya, kalau puas nol persen," ujar Prabowo tertawa, saat tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 16 Juli 2025.
Prabowo mengaku sempat berunding keras dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, hingga akhirnya tarif impor 19 persen tercapai.
"Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya, alhamdulillah juga berunding dengan alot, akhirnya ada kesepakatan," kata dia.
Sekretaris Kabinet Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengatakan percakapan Prabowo dan Trump pada Selasa malam, 15 Juli 2025, memang terfokus pada isu ekonomi, terutama kebijakan tarif AS yang selama ini dianggap menyulitkan eksportir Indonesia. Diskusi berlangsung cukup intens, bahkan Teddy menyebutnya “negosiasi alot”.
“Setelah proses negosiasi yang alot dan dengan memahami kepentingan masing-masing negara, akhirnya dicapai kesepakatan penurunan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen pada produk-produk Indonesia,” ujar Teddy dalam keterangannya.