Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fadli Zon Bantah 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan karena Ultah Prabowo

WhatsApp Image 2025-07-11 at 09.56.43.jpeg
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon saat ditemui dalam acara Sub-forum of the Ministerial Meeting of the Global Civilation di Beijing, China (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • 17 Oktober, kata Fadli Zon, dipilih berdasarkan kajian ilmiah, dan bertepatan dengan lahirnya semboyan Bhineka Tunggal Ika
  • Pertimbangan penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan untuk penguatan identitas nasional, pelestarian kebudayaan, serta pendidikan dan kebanggaan budaya.

Jakarta, IDN Times - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon angkat suara terkait asal usul penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan. Penetapan ini menuai gelombang kritik dari masyarakat karena dicurigai sebagai hadiah untuk Presiden RI Prabowo Subianto yang di tanggal itu berulang tahun.

Fadli menegaskan, penetapan 17 Oktober sebagai hari kebudayaan itu tidak terkait dengan hari ulang tahun kepala negara. Dia mengatakan, kesamaan terkait tanggal tersebut hanya kebetulan semata.

"Enggak ada. Kebetulan aja, sama kayak hari lahir saya kan hari lahir Pancasila. Ya, tanggal 1 Juni. Enggak ada hubungannya," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Presiden RI Prabowo Subianto diketahui lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Ia merupakan anak ketiga dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.

1. 17 Oktober dipilih berdasarkan kajian ilmiah

Peluncuran Festival Film Indonesia 2025 yang dihadiri oleh Ahmad Mahendra, Prilly Latuconsina, Fadli Zon, Ario Bayu, dan Sheila Dara (Dok. FFI 2025)
Peluncuran Festival Film Indonesia 2025 yang dihadiri oleh Ahmad Mahendra, Prilly Latuconsina, Fadli Zon, Ario Bayu, dan Sheila Dara (Dok. FFI 2025)

Fadli mengatakan, penetapan tanggal 17 Oktober juga tidak ujuk-ujuk ditentukan oleh kementeriannya. Ia mengatakan, sejumlah sejarawan telah melakukan kajian mendalam.

Hasil kajian 79 halaman itu akhirnya ditemukan bahwa 17 Oktober merupakan hari yang tepat untuk ditetapkan sebagai hari kebudayaan.

"17 Oktober itu bertepatan dengan lahirnya semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika itu menjadi satu dari empat pilar kita, yaitu Pancasila, NKRI, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dan Bhineka Tunggal Ika," kata dia.

2. Fadli memuji temuan seniman soal 17 Oktober

Fadli Zon
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam wawancara program Real Talk with Uni Lubis by IDN Times (Youtube IDN Times)

Lebih jauh, Fadli menambahkan, keberagaman kebudayaan Indonesia telah terangkum di dalam Bhineka Tunggal Ika. Karena itu, ia menilai temuan para seniman ini sangat berarti bagi Indonesia.

Ia lantas menceritakan, semboyan Bhineka Tunggal Ika lahir pada 17 Oktober bersamaan dengan itu ditandatangani juga lambang negara dan semboyan negara oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri RI Sukiman Wirjosandjojo.

"Jadi saya kira luar biasa itu, temuan itu. Dan hari lahirnya Bhineka Tunggal Ika itu tepat 17 Oktober bersamaan ketika itu ditandatanganinya lambang negara dan juga semboyan Bhineka Tunggal Ika oleh Presiden Soekarno, dan ketika itu Perdana Menterinya adalah Sukiman," kata politis Partai Gerindra itu.

3. Pertimbangan 17 Oktober jadi Hari Kebudayaan

IMG-20250622-WA0001.jpg
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, saat menghadiri pembukaan Pesta Kesenian Bali pada 21 Juni 2025. (IDN Timez/Yuko Utami)

Fadli mengatakan, terdapat tiga tujuan penetapan hari kebudayaan nasional. Tujuan pertama adalah penguatan identitas nasional, pelestarian kebudayaan, serta pendidikan dan kebanggaan budaya.

"17 Oktober adalah momen penting dalam perjalanan identitas negara kita. Ini bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga tentang masa depan kebudayaan Indonesia yang harus dirawat oleh seluruh anak bangsa," ujar dia.

Selain itu, terdapat tiga pertimbangan penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan. Pertama, PP Nomor 66 Tahun 1951. Kedua, Pasal 5 PP tersebut yang menjelaskan makna Bhinneka Tunggal Ika.

Ketiga adalah semangat mempersatukan bangsa Indonesia seperti yang tertuang dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Share
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us