Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)
bendera Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)

Jakarta, IDN Times - Diplomat senior Korea Utara yang berbasis di Kuba diketahui telah membelot ke Korea Selatan. Ia menjadi diplomat Korea Utara dengan pangkat tertinggi yang melarikan diri ke negara tetangga sejak 2016.

Ri Il-gyu, 52 tahun, adalah seorang konselor di Kedutaan Besar Korea Utara di Kuba. Ia dilaporkan membelot bersama istri dan anak-anaknya pada awal November tahun lalu dan kini telah menetap di Korea Selatan.Diplomat senior Korea Utara yang berbasis di Kuba diketahui telah membelot ke Korea Selatan. 

1. Ri mengaku kecewa dengan rezim Korut

Dalam sebuah wawancara dengan media Korea Selatan Chosun Ilbo, Ri mengatakan bahwa ia memutuskan untuk membelot karena kecewa dengan rezim Pyongyang dan penilaian yang tidak adil terhadap pekerjaannya.

Ri mulai bekerja di Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada 1999. Ia pernah menerima penghargaan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un karena berhasil bernegosiasi dengan Panama untuk mencabut penahanan kapal Korea Utara yang tertangkap membawa senjata dari Kuba pada 2013.

2. Mantan wakil dubes Korut untuk Inggris juga membelot ke Korsel pada 2016

Dilansir Reuters, Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan antar-Korea, menolak mengkonfirmasi laporan tersebut dengan alasan privasi.

Rincian mengenai pembelotan warga Korea Utara sering kali membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk terungkap. Para pembelot harus mendapatkan izin dari pihak berwenang dan menjalani kursus pendidikan tentang masyarakat dan sistem Korea Selatan.

Pada 2016, mantan wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris, Tae Yong-ho, juga membelot ke negara tetangga.

3. Korut tutup beberapa kedutaannya tahun lalu

Tahun lalu, Korea Utara menutup beberapa kantor kedutaannya dalam upaya menata ulang kapasitas diplomatiknya secara efisien. Penutupan ini, menurut Korea Selatan, menunjukkan bahwa Korea Utara sedang kesulitan menghadapi beban sanksi.

Meski demikian, Korea Utara masih mempertahankan kantor kedutaannya di Kuba, meskipun duta besarnya telah kembali ke tanah air pada Maret.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorFatimah