Jakarta, IDN Times - Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dirinya akan bertanggung jawab atas apa yang disebut perang melawan narkoba oleh pemerintahnya. Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah pesan video yang direkam di dalam pesawat sesaat sebelum dirinya ditahan oleh Pengadilan Pidana Internasional (ICC).
"Saya yang memimpin aparat penegak hukum dan militer. Saya katakan bahwa saya akan melindungi kalian dan saya akan bertanggung jawab atas semua ini. Saya sudah sampaikan kepada polisi, militer, bahwa ini adalah tugas saya dan saya bertanggung jawab," bunyi pernyataan Duterte, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (14/3/2025).
Duterte sebelumnya mengatakan ia tidak akan meminta maaf dan mencari alasan atas tindakan keras antinarkoba berdarah yang menurut para aktivis telah menewaskan sebanyak 30 ribu orang. Duterte adalah mantan pemimpin negara Asia pertama yang menerima surat perintah penangkapan yang diajukan oleh ICC.
Duterte ditahan oleh ICC pada Rabu lalu atas tuduhan pembunuhan terkait perang melawan narkoba. Mantan pemimpin Filipina dari 2016 hingga 2022 itu dituduh telah membentuk, mendanai, dan mempersenjatai regu pembunuh yang melakukan pembunuhan terhadap para pengguna dan pengedar narkoba dalam tindakan kerasnya tersebut