Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berulang kali menyatakan bahwa Kiev tidak akan menyerahkan teritori Ukraina untuk mengakhiri perang dan menghasilkan perjanjian perdamaian.
"Sepertinya, jika Donald Trump sudah mengatakan 24 jam lagi pada waktu ini. Kami sedang dalam perang, bukan perang skala penuh. Namun, kami di tengah peperangan dan saya berasumsi bahwa saat ini ia berniat meninggalkan kami. Ia harus memiliki sesuatu yang dijadikan prioritas," ungkap Zelenskyy, dikutip The Kyiv Independent.
Zelenskyy sudah mengumumkan 10 poin dalam perjanjian perdamaian di KTT G20 pada November 2022. Ia meminta agar pasukan Rusia segera ditarik dan didirikannya pengadilan khusus kejahatan perang Rusia, pembebasan seluruh tawanan perang, dan warga Ukraina yang dideportasi.
Sementara itu, Trump berpotensi besar menjadi calon presiden yang dinominasikan oleh Partai Republikan setelah mantan Gubernur Karolina Selatan Nikki Haley mengatakan mundur dari pencalonan pada awal Maret lalu.