Ukraina Klaim Serang 2 Kapal Pendarat Rusia di Semenanjung Krimea

Jakarta, IDN Times- Militer Ukraina menyerang dua kapal Rusia dalam serangan di Semenanjung Krimea. Mereka juga menyerang infrastruktur lain yang digunakan oleh angkatan laut Rusia di Laut Hitam.
“Pasukan pertahanan Ukraina berhasil menghantam kapal pendarat besar Azov dan Yamal, serta pusat komunikasi dan juga beberapa fasilitas infrastruktur Armada Laut Hitam Rusia di Krimea yang diduduki sementara,” kata militer Ukraina pada Minggu (24/3/2024), dikutip Reuters.
Kapal Yamal dengan 98 awak dan Azov dengan 87 awak termasuk dua kapal yang masuk dalam Brigade Kapal Pendarat ke-197 Armada Laut Hitam Rusia. Kedua kapal tersebut secara aktif digunakan dalam latihan dan pelatihan Armada.
1. Satu orang tewas dan empat orang terluka
Dilansir Al Jazeera, militer tidak menyebutkan bagaimana rudal tersebut mencapai sasaran. Namun, pejabat Rusia yang ditugaskan di wilayah tersebut melaporkan adanya serangan udara besar oleh Ukraina. Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa pertahanan udara telah menembak jatuh lebih dari 10 rudal di pelabuhan Sevastopol, Krimea.
“Itu adalah serangan paling besar dalam beberapa waktu terakhir,” kata Gubernur Sevastopol yang ditunjuk Rusia, Mikhail Razvozhayev.
Dia juga menjelaskan bahwa seorang pria tewas dan empat orang terluka akibat serangan. Selain itu, infrastruktur transportasi termasuk perahu penumpang dan bus rusak sebagian, dengan jendela pecah di lima perahu.
Tiga bus penumpang, 13 bus sekolah dan satu bus troli termasuk di antara kendaraan yang rusak, tambah Razvozhayev.
2. Rusia pindahkan sebagian besar armadanya ke pelabuhan Novorossiysk
Ukraina mengklaim telah menghancurkan sepertiga Armada Rusia di Laut Hitam sejak invasi diluncurkan pada Februari 2022. Di tengah serentetan serangan, citra satelit menunjukkan bahwa Rusia telah memindahkan sebagian besar armadanya lebih jauh ke timur ke pelabuhan Novorossiysk.
Di sisi lain, seorang analisis pertahanan dan keamanan di Universitas Bath, Patrick Bury mengatakan, serangan tersebut tidak akan berdampak strategis terhadap perang.
“Sampai beberapa minggu yang lalu, hal ini sangatlah penting karena Rusia menggunakan kapal pendarat untuk memasok pasukan ke selatan. Namun, sepertinya mereka kini telah merekayasa jalur kereta api, sehingga tidak akan berdampak strategis,” kata Bury.
“Tetapi dengan mendorong Armada Laut Hitam kembali lebih jauh ke timur dan keluar dari Laut Hitam, hal ini memungkinkan Ukraina untuk mengekspor lebih banyak biji-bijian yang penting bagi ekonomi perang,” tambahnya, dikutip Al Jazeera.
3. Tingkat kerusakan kedua kapal masih belum jelas
Dilansir Kiev Independent, Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap wilayah pendudukan Krimea dalam beberapa bulan terakhir. Kiev menargetkan aset militer Rusia di sekitar Laut Hitam.
Kapal Yamal adalah kapal kelas Ropucha (Proyek 775) merupakan label NATO untuk kapal yang dibangun di Galangan Kapal Stocznia Polnocna Gdansk di Polandia selama Perang Dingin. Kapal tersebut juga digunakan untuk mendukung operasi serangan militer laut-ke-darat.
Sejauh ini, tingkat kerusakan yang terjadi pada kapal-kapal tersebut masih belum jelas. Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar atas laporan Ukraina mengenai serangan dua kapal tersebut.