Donald Trump Tuding Inggris Intervensi Pemilu AS 2024

Jakarta, IDN Times - Tim kampanye Donald Trump mengajukan keluhan resmi ke Komisi Pemilihan Federal (FEC) Amerika Serikat (AS). Mereka menuduh Partai Buruh Inggris mengintervensi pemilihan presiden AS yang akan digelar 5 November 2024.
Tuduhan ini mencuat setelah muncul laporan bahwa sekitar 100 staf dan mantan staf Partai Buruh akan berkampanye untuk Kamala Harris di beberapa negara bagian penting AS.
Tim Trump meminta penyelidikan segera terkait dugaan kontribusi ilegal warga asing yang diterima oleh komite kampanye Harris. Permintaan ini disampaikan melalui surat resmi dari tim hukum Trump kepada FEC di Washington.
1. Tuduhan berawal dari unggahan di LinkedIn
Tim Trump membangun tuduhan berdasarkan unggahan Sofia Patel, kepala operasional Partai Buruh, di LinkedIn yang kini telah dihapus. Dalam unggahan tersebut, Patel mengungkapkan bahwa hampir 100 staf dan mantan staf Partai Buruh akan dikirim ke AS.
Selain itu, tim Trump juga mengutip laporan Washington Post tentang pertemuan antara pejabat senior Partai Buruh dengan tim kampanye Harris. Mereka yang disebutkan termasuk Matthew Doyle, direktur komunikasi kantor Perdana Menteri (PM) Inggris, dan Morgan McSweeney, kepala staf PM.
Kepala tim kampanye Trump, Susie Wiles, menyebut Partai Buruh telah mempengaruhi kebijakan Harris.
"Kampanye Harris-Walz yang goyah mencari pengaruh asing untuk mendorong pesan radikal mereka, karena mereka sadar tidak bisa memenangkan rakyat AS," katanya, dilansir dari The Guardian.