Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion PSG (pexels.com/TBD Traveller)
ilustrasi stadion PSG (pexels.com/TBD Traveller)

Jakarta, IDN Times – Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun tewas ditusuk di kota Dax, dan seorang pria berusia 23 tahun meninggal setelah ditabrak kendaraan di pusat kota Paris. Kematian kedua korban terjadi pada malam perayaan kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) atas Inter Milan di final Liga Champions, Sabtu (31/5/2025).

Kejaksaan menyebut penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan motif penyerangan tersebut. 

Petasan dan kembang api meledak di berbagai sudut kota, dan mobil-mobil dibakar, termasuk sebuah mobil di dekat stadion Parc des Princes, markas PSG, tempat 48 ribu orang menonton pertandingan di layar besar, menurut juru bicara polisi, dikutip dari The Guardian, Senin (2/6/2025).

Kerusuhan juga meluas ke avenue Champs-Élysées, tempat proyektil dilemparkan ke arah polisi anti huru-hara.

1. Petugas keamanan dan warga sipil jadi korban luka dalam kerusuhan

Sekitar 22 polisi dan tujuh petugas pemadam kebakaran terluka akibat kekerasan saat perayaan. Salah satu polisi di wilayah Normandy dalam keadaan koma karena ledakan kembang api yang tidak sengaja mengenai matanya.

Di Grenoble, sebuah mobil menabrak sekelompok penggemar PSG yang sedang merayakan, menyebabkan empat orang terluka, dua di antaranya dalam kondisi serius.

Polisi menyebut semua korban merupakan satu keluarga. Pengemudi telah menyerahkan diri dan ditahan, dengan dugaan kuat bahwa tabrakan itu bukan tindakan yang disengaja.

Di Champs-Élysées, polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk membubarkan kerumunan ribuan orang. Banyak halte bus di kawasan tersebut mengalami kerusakan parah akibat amukan massa.

2. PSG tetap gelar parade, Macron dan menteri ikut bereaksi

Presiden Prancis, Emmanuel Macron (Пресс-служба Президента Российской Федерации, This file is licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International license, via Wikimedia Commons)

Parade kemenangan PSG tetap digelar pada Minggu (1/6/2025) malam di Champs-Élysées, meskipun situasi keamanan sempat memburuk.

Kepala polisi Paris, Laurent Nuñez, menyebut acara akan dibatasi dengan kapasitas maksimal 100 ribu orang. Hanya mereka yang terdaftar sebagai peserta parade yang diizinkan masuk ke lokasi, dikutip dari The Independent, Senin (2/6/2025).

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, turut memberikan ucapan selamat kepada PSG. 

“Hari yang gemilang bagi PSG! Bravo, kami semua bangga. Paris, ibu kota Eropa malam ini,” tulis Macron, yang dikenal sebagai penggemar Olympique de Marseille, dikutip dari BBC, Senin (2/6/2025).

PSG mengutuk kekerasan yang terjadi. Menurutnya, kemenangan seharusnya menjadi momen sukacita bersama, bukan kerusuhan dan kekacauan. Sebagian besar fans disebut tetap merayakan dengan damai, terutama saat parade berlangsung.

3. Aksi kekerasan dikritik partai oposisi

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, menyampaikan kecaman keras terhadap pelaku kekacauan.

“Penggemar PSG sejati sedang antusias dengan penampilan luar biasa tim mereka. Sementara itu, para barbar telah turun ke jalan-jalan Paris untuk melakukan kejahatan dan memprovokasi penegak hukum Tidak dapat ditoleransi bahwa tidak mungkin untuk berpesta tanpa takut akan kebrutalan sekelompok kecil preman yang tidak menghormati apa pun,” tulisnya.

Di sisi lain, anggota partai kiri radikal La France Insoumise, Antoine Léaument, mempertanyakan tindakan kepolisian. Ia mengkritik penggunaan gas air mata terhadap apa yang ia sebut sebagai kumpulan damai.

Sementara itu, Jordan Bardella dari partai sayap kanan Rassemblement National menyebut Paris telah menjadi taman bermain para preman.

Sebelum laga final digelar, bentrokan sempat terjadi di Jerman antara pendukung PSG dan Inter Milan. Menurut laporan Bild, mereka saling lempar batu di stasiun Fröttmaning, Munich, saat menuju stadion Allianz Arena. Mereka juga dilaporkan mengganggu perjalanan kereta dengan memasuki jalur rel.

Menurut perusahaan pengukur audiens Mediametrie dan penyiar Canal+, total 11,5 juta orang di seluruh Prancis menonton pertandingan tersebut. Laga bersejarah ini mengukir rekor sebagai kemenangan pertama PSG di ajang Liga Champions. Namun, euforia berlebihan dari sebagian pendukung berujung pada kekacauan yang mencoreng prestasi tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama