Jakarta, IDN Times - Spanyol mengumumkan pembatalan kontrak pembelian peluru senilai 6,6 juta euro (Rp126,2 juta) dari perusahaan Israel, IMI Systems, pada Kamis (24/4/2025). Keputusan ini diambil setelah mendapat tekanan keras dari mitra koalisi juniornya, Sumar.
Kebijakan ini juga mencerminkan komitmen Spanyol untuk tidak bertransaksi senjata dengan Israel di tengah konflik Jalur Gaza. Langkah ini diambil setelah perdebatan sengit dalam koalisi pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Pedro Sánchez.
Tekanan dari Sumar, partai sayap kiri yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Yolanda Díaz, memuncak ketika Izquierda Unida, salah satu kelompok dalam Sumar, mengancam menarik dukungan dari koalisi minoritas pada Rabu (23/4/2025).
Mereka menyebut pembelian peluru sebagai pelanggaran nyata terhadap perjanjian koalisi yang menentang perdagangan senjata dengan Israel. Ancaman ini mendorong pemerintah untuk segera mencari jalan keluar hukum guna membatalkan kontrak tanpa menimbulkan kerugian finansial.
Pembatalan kontrak ini menjadi sorotan dunia karena menegaskan sikap kritis Spanyol terhadap kebijakan Israel di wilayah pendudukan Palestina, sekaligus menunjukkan kerapuhan politik dalam koalisi pemerintahan Sánchez.