Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Filipina (unsplash.com/iSawRed)

Intinya sih...

  • Keluarga dan pendukung Duterte melakukan aksi unjuk rasa di seluruh Filipina untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-80.
  • Mereka juga memprotes penahanan Duterte di Den Haag terkait dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait perang brutalnya melawan narkoba.
  • Lebih dari 200 aksi unjuk rasa digelar secara serentak untuk menuntut pembebasan Duterte, termasuk di luar pusat penahanan di Den Haag.

Jakarta, IDN Times - Keluarga dan pendukung mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menggelar aksi unjuk rasa di seluruh penjuru Filipina pada Jumat (28/3/2025). Unjuk rasa ini juga untuk memperingati hari ulang tahun Duterte yang ke-80.

Massa juga memprotes penahanan Duterte di Den Haag, di mana ia menghadapi dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaa terkait perang brutalnya dalam melawan narkoba.

Dilansir dari Al Jazeera, polisi mengatakan bahwa mereka menghentikan konvoi yang terdiri dari 100 pengendara sepeda motor di dekat istana kepresidenan Filipina, di ibu kota Manila. Pengunjuk rasa berkeliling dengan membawa poster yang bertuliskan “Bawa Dia Pulang”.

1. Ratusan aksi unjuk rasa digelar secara serentak di Filipina

Lebih dari 200 aksi unjuk rasa digelar secara serentak untuk menuntut pembebasan Duterte. Di kota Davao, Filipina selatan, ribuan pendukung mantan presiden tersebut melakukan protes dengan menyalakan lilin.

“Hampir semua orang Filipina mencintainya dan merasa sangat sedih untuknya sekarang,” kata Darbie Bula, salah seorang pendukung Duterte.

Wakil Presiden Filipina yang merupakan putri sulung Duterte, Sara, mengungkapkan bahwa  dukungan tersebut membuat beban yang saat ini dihadapi oleh ayahnya menjadi lebih ringan. Sara telah berada di Den Hag tak lama setelah penangkapan ayahnya pada 11 Maret untuk membantu menyusun tim kuasa hukumnya.

2. Duterte terharu dengan dukungan yang diterimanya

Ratusan orang juga berkumpul di luar pusat penahanan di Den Haag. Mereka membawa alat pengeras suara yang memutar musik dengan keras, seraya menyerukan pembebasan Duterte.

“Kami berharap dia akan kembali ke Filipina secepatnya. Saya rasa dia tidak punya kasus yang perlu diselesaikan. Saya rasa sangat tidak adil baginya berada di sini," kata penyelenggara aksi, Aldwin Villarta.

Nicholas Kaufman, pengacara utama Duterte, mengatakan bahwa kliennya telah diberitahu tentang unjuk rasa tersebut.

"Ia tersentuh dengan kehadiran besar para pendukung pada hari ulang tahun yang penting ini, dan kami akan bekerja untuk memastikan bahwa ia dapat merayakan ulang tahun berikutnya bersama mereka," kata Kaufman melalui email.

3. Sidang selanjutnya terhadap Duterte digelar pada September

Duterte dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait kampanye keras melawan narkoba, yang menurut kelompok hak asasi manusia telah menewaskan hingga 30 ribu orang. Ia bisa menghabiskan sisa hidupnya di penjara jika terbukti bersalah di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Duterte harus menunggu selama 6 bulan di penjara Scheveningen PBB sebelum sidang berikutnya yang dijadwalkan pada 23 September 2025. Sidang pengadilan tersebut akan mengonfirmasi dakwaan terhadapnya dan memberinya kesempatan untuk membantah tuduhan.

Sebelumnya, pada Minggu (23/3/2025), Sara mengatakan bahwa Duterte yakin dirinya tidak bersalah dan tidak punya kasus yang harus dipertanggungjawabkan di ICC, dilansir dari CNA.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team