China Laporkan 59.938 Kasus Kematian akibat COVID-19 dalam Sebulan

Mayoritas korban meninggal adalah lansia

Jakarta, IDN Times - China melaporkan sedikitnya 59.938 kematian terkait COVID-19 dalam jangka waktu 30 hari lebih.

Sebanyak 5.503 orang meninggal akibat gagal napas yang disebabkan oleh COVID-19, sementara 54.435 lainnya meninggal karena penyakit bawaan yang diperburuk oleh infeksi COVID-19, kata kepala Biro Administrasi Medis di bawah Komisi Kesehatan Nasional China Jiao Yahui. 

 

 

1. Korban meninggal mayoritas adalah lansia

China Laporkan 59.938 Kasus Kematian akibat COVID-19 dalam SebulanSeorang staf medis merawat seorang pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 22 Januari 2020. Foto diambil tanggal 22 Januari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Kantor berita Xin Hua melaporkan, Jiao pada sebuah konferensi pers yang diadakan oleh mekanisme gabungan pencegahan dan pengendalian COVID-19 Dewan Negara menjelaskan, usia rata-rata pada saat kematian adalah 80,3 tahun, dengan sekitar 90,1 persen pasien yang meninggal berusia 65 tahun ke atas, dan sekitar 56,5 persen pasien yang meninggal berusia 80 tahun ke atas. 

Lebih dari 90 persen kematian melibatkan penyakit bawaan, termasuk penyakit kardiovaskular, tumor stadium lanjut, penyakit serebrovaskular, penyakit pernapasan, penyakit metabolik, dan insufisiensi ginjal.

Baca Juga: Daftar Negara yang Wajibkan Tes COVID-19 pada Pengunjung dari China

2. Musim dingin memperparah penyakit pernapasan

China Laporkan 59.938 Kasus Kematian akibat COVID-19 dalam SebulanIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Hong Kong, Tiongkok (ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato)

Jiao mengatakan, musim dingin mencatatkan insiden penyakit pernapasan yang tinggi, dan cuaca dingin dapat memperparah penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular di kalangan lanjut usia (lansia).

"Dikombinasikan dengan infeksi COVID-19, penyakit-penyakit tersebut menyebabkan jumlah kematian yang relatif tinggi di kalangan lansia," kata Jiao.

3. China akan kembali merilis data COVID-19

China Laporkan 59.938 Kasus Kematian akibat COVID-19 dalam SebulanIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato)

Sejak 8 Januari, China mulai menangani COVID-19 dengan kebijakan-kebijakan yang dirancang untuk memerangi penyakit menular Kelas B.

"Di masa mendatang, data relevan akan dirilis ke publik secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan terkait untuk penyakit menular Kelas B," kata Jiao seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Selain China, Kasus COVID-19 di 3 Negara Ini Juga Melonjak

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya