Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Tembak Kendaraan Pengungsi, 7 Orang Tewas

Ukraina sebut Rusia tidak menghormati gencatan senjata

Jakarta, IDN Times - Badan intelijen Ukraina menuding pasukan Rusia menembak iring-iringan kendaraan yang mengevakuasi perempuan dan anak-anak dari desa Peremoha dekat Ibu Kota Kiev. Insiden tersebut menewaskan tujuh orang termasuk satu anak.

Badai Intelijen Ukraina mengatakan konvoi itu meninggalkan desa secara mandiri dan menggunakan “koridor hijau” untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

"Ini sangat berbahaya, karena pasukan pendudukan Rusia melepaskan tembakan ke warga sipil,” tulis pernyataan Badai Intelijen Ukraina dikutip ANTARA dari Reuters, Minggu (13/3/2022).

"Kami menghimbau kepada seluruh warga yang berada dalam bahaya untuk mengikuti informasi resmi jalur evakuasi dan hanya menggunakan jalur yang aman," tambahnya.

1. Ukraina sebut Rusia tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati

Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Tembak Kendaraan Pengungsi, 7 Orang TewasSeorang wanita dengan darah palsu di wajahnya terlihat sedih selama demonstrasi Ukraina dan pendukung mereka di luar Kedutaan Besar Rusia, setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Mexico City, Meksiko, Sabtu (26/2/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Luis Cortes/rwa/sad.)

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut dan Rusia tidak memberikan komentar.

Ukraina menuduh Rusia mencegah evakuasi dari zona konflik dengan tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati dan melepaskan tembakan ke warga sipil.

Rusia membantah bahwa pihaknya menargetkan warga sipil sejak awal invasi pada 24 Februari.

Baca Juga: Ini Alasan Banyak Orang Indonesia Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

2. Sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka

Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Tembak Kendaraan Pengungsi, 7 Orang TewasWarga berlindung saat sirine serangan udara berbunyi, di dekat bangunan apartemen yang rusak akibat penembakan baru-baru ini di Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich.

OHCHR, kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia, menyebut sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari.

"Meski angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi," menurut misi pemantau PBB, Sabtu (5/3/2022).

3. OHCHR yakin jumlah korban yang sesungguhnya jauh lebih banyak

Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Tembak Kendaraan Pengungsi, 7 Orang TewasAnggota Pasukan Serangan Udara Ukraina berpartisipasi dalam latihan taktis di lapanga latihan di sebuah lokasi yang tidak diketahui di Ukraina, dalam foto yang disiarkan Jumat (18/2/2022). ANTARA FOTO/Press Service of the Ukrainian Air Assault Forces/Handout via REUTERS.

OHCHR melanjutkan, sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas.

"OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi," katanya.

Misi itu menyebutkan bahwa dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk bisa melewati pengepungan pasukan Rusia.

Baca Juga: Dampak Invasi Ukraina, Turis Rusia Sulit Tarik Uang dari ATM di Bali

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya