Badai Jebi Menghantam Jepang, Paling kuat Dalam Kurun Waktu 25 Tahun

Stay safe!

Tokyo, IDN Times - Badai Jebi, paling kuat dalam kurun waktu 25 tahun menghantam Jepang bagian barat pada hari Selasa. Menyebabkan kerusakan berat di daerah Kansai.

Diberitakan oleh The Japan Times pada Selasa (4/9/2018), badai Jebi menghantam Jepang pada hari Selasa, dan pada saat itu telah menewaskan kurang lebih tiga orang, melukai lebih dari 140 orang. Jumlah ini bertambah sebagaimana Dilansir melalui laman The Japan Times pada Rabu (5/9/2018).

Korban tewas mencapai 10 orang dan luka-luka 300 orang. Selain itu badai Jebi juga menyebabkan terhentinya transportasi, kerusakan berat pada jembatan yang menghubungkan Kansai International Airport, dan membuat pemerintah setempat melakukan evakuasi di jalur tersebut.

1. Badai Jebi menyebabkan timbulnya korban jiwa dan beberapa orang luka-luka

Badai Jebi Menghantam Jepang, Paling kuat Dalam Kurun Waktu 25 Tahunjapantimes.co.jp

Di Higashiomi, prefektur Shiga diberitakan satu orang meninggal, ketika fasilitas gudang penyimpanan di sebuah perusahaan jatuh secara tiba-tiba pada saat angin kencang. Hembusan angin yang sangat kuat di prefektur ini juga menyebabkan beberapa truk terguling di Meishin Expressway.

Di Sakai, prefektur Osaka diberitakan seorang lagi meninggal setelah terjatuh dari lantai dua di rumahnya. Di kyoto menurut keterangan polisi setempat, beberapa orang terluka setelah plafon Kyoto Station tiba-tiba terjatuh.

2. Menyebabkan padamnya listrik

Badai Jebi Menghantam Jepang, Paling kuat Dalam Kurun Waktu 25 Tahunpexels/Tookapic

1,61 juta rumah di Fukui, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara dan Wakayama prefektur mengalami pemadaman listrik pada hari Selasa, sebagai tambahan 95 ribu rumah di Shikoku juga terkena dampaknya.

3. Terganggunya jadwal penerbangan

Badai Jebi Menghantam Jepang, Paling kuat Dalam Kurun Waktu 25 Tahunpexels/Pixabay

Menurut keterangan operator Kansai International Airport terdapat 2,650 orang terjebak di dalam bandara, hari Selasa, pada pukul 8.20 malam. Penerbangan mungkin akan dimulai kembali paling cepat pada hari Rabu malam.

All Nippon Airways menunda lebih dari 320 penerbangan domestik dan internasional, dan Japan Airlines menunda lebih dari 270 penerbangan pada hari Selasa, melibatkan sekitar 57 ribu jumlah total penumpang.

4. Terganggunya jadwal kereta

Badai Jebi Menghantam Jepang, Paling kuat Dalam Kurun Waktu 25 Tahunjapantimes.co.jp

Operator kereta juga menghentikan beberapa pelayanannya. Termasuk jalur Tokaido Shinkansen dan Sanyo Shinkansen, dan beberapa jalur ekspres juga ditutup.

5. Penutupan tempat rekreasi

Badai Jebi Menghantam Jepang, Paling kuat Dalam Kurun Waktu 25 Tahunpexels/Tim Mossholder

Departement stores dan tempat populer tujuan turis di Jepang bagian barat, termasuk Osaka dan Kyoto juga merasakan dampak dari badai Jebi. Tempat rekreasi dan departement stores pada hari itu turut ditutup. USJ Co, selaku operator dari Universal Studio Japan di Osaka, menutup wahananya dan beberapa orang terlihat hilir-mudik di beberapa area. 

Badai juga memengaruhi aktvfitas di pabrik, termasuk Suntory Holdings Ltd, Yamazaki Distillery di Shimamoto, prefektur Osaka. Di Kyoto, Kebun binatang Kyoto City Zoo, Kyoto Aquarium, dan Kastil Nijo ditutup. Begitu juga dengan Kyoto Imperial Palace yang pada hari Selasa tidak menerima kunjungan karena cuaca buruk.

6. Penjelasan tentang badai Jebi

Badai Jebi Menghantam Jepang, Paling kuat Dalam Kurun Waktu 25 Tahunjapantimes.co.jp

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan akan adanya hujan lebat, angin kencang dan tanah longsor di sepanjang wilayah bagian barat, serta timur laut negara itu ketika badai pertama mendarat di bagian selatan prefektur Tokushima sekitar tengah hari. Badai itu membuat tanah longsor juga sekitar jam 2 p.m. di Kobe.

Mulai 7 malam pada hari Selasa, Jebi bergerak ke utara-timur laut sekitar 30 km Utara Wajima, prefektur Ishikawa dengan kecepatan 65 kilometer per jam dan dengan tekanan atmosfer 970 hektopascal di pusatnya, dilansir dari Bbc.co.uk.

Dalam periode 24 jam hingga 6 pagi  pada hari Rabu, curah hujan hingga 500 mm diproyeksikan jatuh di Jepang bagian tengah dan 400 mm jatuh di bagian barat negara Jepang.

Badan meteorologi Jepang telah memproyeksikan bahwa badai Jebi akan bergerak ke utara sepanjang pantai laut Jepang di wilayah Tohoku, kemudian melemah menjadi topan ekstratropis (extratropical cyclone) pada Rabu pagi.

Dyah Photo Verified Writer Dyah

Create your own magic

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya