Eks Wamenhan Rusia Divonis 13 Tahun atas Korupsi

Intinya sih...
Pengadilan Moskow menjatuhkan vonis 13 tahun penjara kepada mantan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Timur Ivanov, atas kasus suap dan penggelapan.
Ivanov bersalah atas penggelapan dan pencucian uang, disertai denda hampir 1,3 juta dolar AS serta pencabutan penghargaan negara.
Ivanov mulai disidangkan setelah investigasi Yayasan Anti-Korupsi mendiang Alexei Navalny mengungkap gaya hidup mewahnya.
Jakarta, IDN Times - Pengadilan Moskow menjatuhkan vonis 13 tahun penjara kepada mantan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Timur Ivanov, pada Selasa (1/7/2025), atas kasus suap dan penggelapan. Putusan ini menjadi puncak dari skandal korupsi besar di jajaran militer Rusia.
Ivanov, yang menjabat sejak 2016 dan bertanggung jawab atas proyek konstruksi militer, termasuk rekonstruksi kota Mariupol, ditangkap pada April 2024 atas tuduhan suap besar-besaran. Pada Oktober 2024, ia kembali dijerat atas penggelapan dana lebih dari 4,1 miliar rubel (Rp846,6 triliun).
1. Latar belakang kasus korupsi
Pengadilan menyatakan Ivanov bersalah atas penggelapan dan pencucian uang, disertai denda hampir 1,3 juta dolar Amerika Serikat (AS) (Rp21 miliar) serta pencabutan penghargaan negara.
“Kasus ini menunjukkan betapa korupsi telah merusak struktur militer Rusia,” ujar seorang jaksa, dikutip dari ABC News.
Menurut laporan The New York Times, penangkapan Ivanov merupakan bagian dari kampanye Kremlin untuk memberantas korupsi di tengah perang Ukraina, yang mengungkap lemahnya sistem organisasi militer.
2. Gaya hidup mewah dan penyelidikan
Ivanov mulai disidangkan setelah investigasi Yayasan Anti-Korupsi mendiang Alexei Navalny mengungkap gaya hidup mewahnya, termasuk apartemen di pusat Moskow dan koleksi mobil klasik.
“Kami telah lama melaporkan kemewahan Ivanov yang tidak sesuai dengan gajinya,” ujar juru bicara yayasan.
Penyidik juga menemukan dugaan penggelapan dalam pembelian feri penyeberangan Kerch dan penarikan dana 3,2 miliar rubel (Rp660,8 miliar) dari Bank Interkommerts. Laporan The Straits Times menyebut kasus ini memperburuk citra elit militer Rusia yang dinilai memperlemah kekuatan tempur di Ukraina.
3. Imbas bagi militer Rusia
Vonis Ivanov dipandang sebagai langkah tegas Presiden Vladimir Putin untuk membersihkan institusi militer.
“Pembersihan ini bertujuan mengembalikan kepercayaan pada institusi pertahanan,” kata seorang analis militer Rusia, dikutip dari Bloomberg.
Sejak Mei 2024, lebih dari selusin pejabat militer ditangkap dalam kampanye antikorupsi, termasuk Anton Filatov, mantan bawahan Ivanov, yang divonis 12,5 tahun penjara.
Dilansir The Tribune, kedekatan Ivanov dengan mantan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menambah sorotan terhadap kasus ini.