Jakarta, IDN Times – Gavi, the Vaccine Alliance, adalah kemitraan publik-swasta dengan misi memvaksinasi separuh anak-anak di dunia sebagai pencegahan terhadap penyakit mematikan. Sejak didirikan pada 2000, Gavi telah mengimunisasi lebih dari 888 juta anak dan mencegah lebih dari 15 juta kematian, termasuk mengurangi separuh kematian anak di 73 negara miskin.
Di tengah pandemik COVID-19, Gavi memainkan andil penting dalam pengadaan dan pengembangan vaksin secara global. Bersama para mitranya, COVAX, ACT, CEPI, dan WHO, Gavi berupaya untuk memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin corona, sehingga negara berpenghasilan rendah dan miskin bisa memperoleh vaksin.
Khusus untuk Indonesia, Gavi telah membantu pemerintah untuk meringankan beban APBN 2021 sebanyak Rp73 triliun, dengan menyumbangkan vaksin gratis melalui COVAX.
IDN Times berkesempatan mewawancarai Ketua Dewan Gavi, José Manuel Barroso secara eksklusif. Sebelumnya, dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisi Uni Eropa dan Perdana Menteri Portugal.
Ada banyak hal yang Barroso singgung, mulai dari tren pemborosan vaksin yang muncul akhir-akhir ini, dukungan untuk mendirikan pusat produksi vaksin di tingkat regional, hingga bagaimana mencegah pandemik terulang kembali.
Berikut wawancara IDN Times dengan José Manuel Barroso.