Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WHO: Dunia Akan Kekurangan 2 Miliar Alat Suntik Vaksin COVID pada 2022

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)
ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia akan kekurangan satu hingga dua miliar alat suntik vaksin COVID-19 pada 2022. Jika hal itu terjadi, maka percepatan vaksinasi global juga dapat terganggu.

Oleh karena itu, WHO mendesak otoritas kesehatan nasional segera merencanakan kebutuhannya sejak awal. Dikutip dari ANTARA pada Rabu (10/11/2021), langkah itu disebut perlu dilakukan untuk menghindari penimbunan dan panic buying.

Sehingga, WHO berharap tidak terjadi lagi kejadian seperti awal pandemik, ketika dunia kekurangan alat pelindung diri dan alat tes COVID-19.

1. Anak-anak dikhawatirkan jadi pihak yang paling terdampak

ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)
ilustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Pakar WHO, Lisa Hedman, menyebut anak-anak akan menjadi korban yang paling terdampak akibat kekurangan alat suntik vaksin COVID-19. Sebab, sejumlah negara baru memberikan izin darurat untuk vaksinasi terhadap anak-anak.

Hedman juga khawatir jarum suntik akan dipakai berulang karena kelangkaan, terkhusus di negara-negara miskin dan berkembang.

"Kelangkaan alat suntik vaksin secara global dapat memicu masalah serius, seperti memperlambat imunisasi, juga kekhawatiran tentang keamanannya," kata Hedman dalam konferensi pers PBB.

2. Angka produksi alat suntik harus ditingkatkan

default-image.png
Default Image IDN

Sejauh ini, sudah 6,8 miliar dosis vaksin COVID-19 diberikan di seluruh dunia. Sementara, kata Hedman, total kapasitas produksi alat suntik untuk imunisasi sekitar enam miliar per tahun.

Dari data tersebut, Hedman memperkirakan dunia akan kekurangan dua miliar alat suntik tahun depan, kecuali lebih banyak produsen dialihkan untuk membuat alat tersebut.

"Jika kita mengalihkan kapasitas dari satu jenis alat suntik ke jenis yang lain, atau berupaya menambah kapasitas alat suntik khusus vaksin, hal itu membutuhkan waktu dan modal," ujarnya.

3. Masalah vaksinasi ke depannya adalah pemborosan

default-image.png
Default Image IDN

Ketua Dewan Gavi, Jose Manuel Barroso, mengatakan masalah lain terkait vaksin COVID-19 saat ini adalah pemborosan. Dia tidak menampik bila laporan terkait vaksin yang dibuang atau tidak terpakai akan menjadi sorotan dalam waktu ke depan.

“Pemborosan adalah hal umum di semua program imunisasi dan ini bukanlah fenomena baru. Tantangan baru akan muncul begitu dosis tiba dalam jumlah yang lebih besar, dan kami memperkirakan pemborosan akan bertambah ketika pasokan vaksin meningkat akhir tahun ini,” kata Barroso kepada IDN Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us