Jakarta, IDN Times - Presiden Ekuador, Daniel Noboa, pada Jumat (19/9/2025), mendeklarasikan jam malam dan keadaan darurat di delapan provinsi di Ekuador. Keputusan ini dalam menanggapi demonstrasi besar imbas pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
“Keputusan ini dibutuhkan untuk menjaga ketertiban umum dan mencegah aksi kekerasan. Siapapun yang terlibat dalam aksi terorisme, pemblokiran jalan ilegal, dan aksi kekerasan akan dihukum sesuai dengan hukuman yang berlaku,” terangnya, dikutip dari Mercopress.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Noboa sudah memberlakukan serangkaian keadaan darurat di Ekuador. Kebijakan ini diberlakukan menyusul tingginya aksi kekerasan imbas aktivitas geng kriminal dan demonstrasi.