Ekuador Bersedia Tampung 300 Imigran yang Dideportasi AS

- Ekuador bersedia menampung 300 pencari suaka dari AS
- Kemungkinan pembukaan pangkalan militer AS di Ekuador
- Menlu AS akan berkunjung ke Meksiko dan Ekuador untuk membahas migrasi dan narkoba
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Ekuador, Gabriela Sommerfeld, pada Senin (1/9/2025), mengungkapkan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menampung sebanyak 300 pencari suaka.
“Ini akan menjadi program terbatas yang ditujukan untuk pengungsi dari sejumlah negara yang tidak pernah terlibat kasus kriminal dan memiliki kriteria kesehatan yang baik,” ungkapnya.
Pada pertengahan Agustus, Paraguay sudah menyetujui untuk menampung pencari suaka dari AS. Persetujuan ini sesuai dalam Kesepakatan Negara Ketiga (STCA) agar pencari suaka ke AS dapat diproses di Paraguay.
1. Umumkan kemungkinan pembukaan pangkalan militer AS di Ekuador

Pada kesempatan yang sama, Sommerfeld mengakui bahwa terdapat kemungkinan AS mendirikan sebuah pangkalan militer di dalam teritori Ekuador untuk membantu mengatasi kasus kekerasan.
“Pekerjaan masih dilakukan terkait ini semua dan kami berharap pada waktu yang tepat ini kami dapat memperoleh kabar baik. Namun, ini tidak harus pangkalan militer, tapi lebih pada pangkalan untuk kerja sama tertentu,” terangnya, dikutip dari The Tico Times.
Di bawah kepemimpinan Presiden Daniel Noboa, Ekuador menjadi salah satu sekutu terdekat AS di Amerika Latin. Presiden sayap kanan itu berencana untuk mengubah konstitusi lewat referendum untuk memperbolehkan pangkalan militer asing di Ekuador.
2. Menlu AS akan berkunjung ke Meksiko dan Ekuador

Menlu AS, Marco Rubio menyatakan akan berkunjung ke Meksiko dan Ekuador pekan ini untuk membahas kerja sama soal migrasi dan pemberantasan kartel narkoba.
“Kami akan mencari cara untuk mengatasi kartel narkoba dan menghalangi penyelundupan fentanil dan mengakhiri imigrasi ilegal. Kami juga akan mendorong Meksiko dan Ekuador untuk melawan aktor jahat di luar Benua Amerika,” tandasnya, dikutip dari France24..
Kunjungan ini akan menjadi yang ketiga kalinya Rubio bertandang ke Amerika Latin selama kepemimpinan Presiden AS, Donald Trump sejak Januari 2025. Sementara, lawatan ini akan menjadi kehadiran pertama Rubio di Meksiko.
3. Ekuador berlakukan visa transit bagi warga dari 45 negara
Pada hari yang sama, Ekuador mengumumkan pemberlakuan visa transit bagi pemegang paspor dari 45 negara. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan negara.
“Implementasi dari kebijakan visa transit ini berfungsi memperkuat keamanan negara dan kontrol imigrasi. Pemerintah Ekuador berkomitmen kuat dalam menghormati hak orang yang bepergian dan mengikuti kerangka hukum terbaru,” tuturnya, dilansir dari Mercopress.
Sementara, pembuatan visa transit ini akan dikenakan biaya sebesar 30 dolar AS (Rp492 ribu) yang lebih murah dibandingkan visa turis sebesar 50 dolar AS (Rp820 ribu). Visa transit ini dikenakan ke sejumlah negara di Afrika dan Asia, termasuk China.