Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Mau Bangun Pangkalan Militer di Ekuador, Lawan Venezuela?

Tentara Amerika Serikat. (unsplash.com/actuallyjoel)
Tentara Amerika Serikat. (unsplash.com/actuallyjoel)
Intinya sih...
  • Noboa sebut Maduro adalah gembong narkoba
  • AS tetapkan Los Lobos dan Los Choneros sebagai organisasi teroris
  • AS dan Ekuador akan menyetujui pengiriman pencari suaka
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, pada Jumat (5/9/2025), mengungkapkan rencana untuk mendirikan pangkalan militer di Ekuador dan negara Amerika Latin lainnya di dekat Venezuela.  

Sementara, Presiden Ekuador, Daniel Noboa mendukung penuh pendirian pangkalan militer AS di negaranya. Namun, pendirian pangkalan militer AS harus mendapatkan persetujuan dari warga lewat referendum. 

Dalam beberapa pekan terakhir, AS sudah mengirimkan kapal perang di Laut Karibia dengan dalih melawan penyelundupan narkoba. Langkah ini memicu ketegangan dengan Venezuela. 

1. Noboa sebut Maduro adalah gembong narkoba

Presiden Ekuador, Daniel Noboa Azin. (flickr.com/presidenciaecuador)
Presiden Ekuador, Daniel Noboa Azin. (flickr.com/presidenciaecuador)

Noboa menyebut bahwa Presiden Venezuela, Nicolas Maduro adalah pemimpin kartel narkoba dan menyatakan akan melawan aksi terorisme dari penyelundupan narkoba. 

“Saya harus mengatakan apa yang seharusnya. Intelijen sudah melaporkan bahwa dia (Maduro) adalah kepala dari Cartel de los Soles. Kami akan melakukan apa yang harus dilakukan untuk mengakhiri narco terorisme di Ekuador,” tuturnya, dikutip dari The Latin Times

Sebelumnya, Ekuador sudah menetapkan Cartel de los Soles sebagai organisasi teroris di negaranya. Selain itu, Argentina dan Paraguay juga ikut menetapkan organisasi yang diduga dipimpin Maduro itu sebagai teroris. 

2. AS tetapkan Los Lobos dan Los Choneros sebagai organisasi teroris

Dalam kunjungannya di Quito, Rubio mengungkapkan bahwa AS menetapkan dua geng kriminal Ekuador, Los Lobos dan Los Choneros sebagai kelompok teroris di negaranya. 

“Penetapan Los Lobos dan Los Choneros dalam organisasi teroris membuka opsi AS untuk bekerja lebih dengan pemerintah Ekuador di masa yang akan datang untuk memberantas kelompok teroris tersebut,” terangnya, dilansir dari EFE

Washington mengaku akan memberikan sumbangan sebesar 13,5 juta dolar AS (Rp222,2 miliar) untuk membiayai pemerintah Ekuador dalam menumpas kriminal terorganisir. 

3. AS dan Ekuador akan menyetujui pengiriman pencari suaka

AS dan Ekuador sedang dalam tahap final untuk menyetujui Safe Third Country Agreement (STCA) untuk mengirimkan pencari suaka dari AS ke Ekuador. 

“Ini masih belum selesai 100 persen. STCA ini harus dilanjutkan untuk memenuhi standar dalam menerapkan prosedur yang melibatkan Departemen Hukum dan Keamanan Negara,” tuturnya, dikutip dari CNN

Sesuai rencana ini, Ekuador bersedia menerima 300 pencari suaka dari AS per tahun. Pengiriman pencari suaka di negara ketiga ini adalah langkah AS untuk mengurangi imigran di negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Kecelakaan Bus di Pegunungan Sri Lanka, 15 Orang Tewas

06 Sep 2025, 20:09 WIBNews