Ide amandemen diajukan oleh Ana Figueroa, seorang anggota parlemen dari partai Nuevas Ideas yang berkuasa. Sebelum aturan ini disahkan, hanya wali kota dan anggota parlemen yang bisa dipilih kembali tanpa batasan.
Figueroa berpendapat perubahan ini memberikan kedaulatan kepada rakyat untuk menentukan masa depan pemimpin mereka. Menurutnya, semua pejabat terpilih seharusnya memiliki hak yang sama untuk dicalonkan kembali.
"Ini cukup sederhana, El Salvador: hanya Anda yang akan memiliki kekuatan untuk memutuskan berapa lama Anda ingin mendukung pekerjaan pejabat publik mana pun, termasuk presiden Anda. Anda memiliki kekuatan untuk memutuskan berapa lama Anda mendukung presiden Anda dan semua pejabat terpilih," kata Figueroa, dikutip dari Strait Times.
Amandemen ini juga mengubah kalender politik negara dengan menyinkronkan pemilu presiden, legislatif, dan kota pada 2027. Akibatnya, masa jabatan Presiden Nayib Bukele saat ini akan dipersingkat dua tahun agar sesuai dengan jadwal baru tersebut.