Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Wikimedia Commons/Official White House Photo by Shealah Craighead)
Pertengkaran dimulai ketika Zelenskyy dan Trump duduk berdampingan, dan hadirnya Wakil Presiden AS JD Vance. Suara ketiganya mulai meninggi, padahal ada media di hadapan mereka.
Dalam adu mulut tersebut, Trump meminta Zelensky menerima gencatan senjata dengan Rusia. "Anda akan mendapatkan gencatan senjata sekarang, saya sampaikan, Anda ambil (kesepakatan) itu, sehingga peluru berhenti terbang dan orang-orang Anda berhenti dibunuh," kata Trump pada Zelensky, dikutip dari video BBC, Sabtu (1/3/2025).
Trump ingin perdamaian dan gencatan senjata. Ia menyinggung mantan presiden Joe Biden yang disebutnya kurang pintar, yang semakin memantik pertempuran di Ukraina.
Trump menuturkan, Rusia ingin membuat kesepakatan dengan Ukraina. "Saya telah memberdayakan Anda untuk menjadi orang yang tangguh. Dan saya rasa, Anda tidak akan menjadi orang yang tangguh tanpa Amerika Serikat," seru Trump.
Presiden AS itu mengakui orang-orang Ukraina sangat pemberani. Namun, kata Trump, Zelenskyy harus mengambil keputusan untuk membuat kesepakatan atau tidak.
Trump memojokkan Zelenskyy dengan mengatakan, ia tidak memiliki kartu. Dan menurutnya, saat Zelenskyy sudah menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia, ia akan berada dalam posisi yang jauh lebih baik.
"Namun, Anda sama sekali tidak menunjukkan rasa terima kasih. Dan itu bukan hal yang baik," ucap Trump.