Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bertengkar Hebat, Trump 'Usir' Zelenskyy dari Gedung Putih

Pertemuan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dengan Donald Trump pada 2019. (commons.wikimedia.org/The Presidential Office of Ukraine)
Intinya sih...
  • Presiden Ukraina Zelenskyy dan Presiden AS Trump terlibat pertengkaran hebat di Gedung Putih.
  • Trump menyebut Zelenskyy mempertaruhkan Perang Dunia III dengan sikapnya terhadap Rusia.
  • Pertengkaran tersebut memicu dukungan untuk Zelenskyy dari sekutu utama Eropa, termasuk Prancis.

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, Washington, AS. Namun, pertemuan keduanya berakhir dengan adu mulut hebat.

Sambil meninggikan suara mereka, Trump dan Zelenskyy terlibat dalam perdebatan menegangkan tentang sifat dukungan AS. Wakil Presiden AS, JD Vance juga ikut dalam perdebatan tersebut.

"Anda tidak benar-benar dalam posisi yang baik saat ini," tegur Trump kepada Zelenskyy dengan nada yang tinggi.

1. Trump sebut Zelenskyy mempertaruhkan Perang Dunia III

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (x.com/ZelenskyyUa)

"Anda mempertaruhkan Perang Dunia III," kata presiden AS itu, seperti dilaporkan CNN, Sabtu (1/3/2025).

Zelenskyy sebelumnya berpendapat bahwa seharusnya tidak ada kompromi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, Trump mengatakan Kyiv harus membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan damai dengan Rusia.

2. Suasana memanas usai Wapres JD Vance bergabung

Wakil Presiden AS JD. Vance berdialog dengan peserta Konvensi Rakyat di Huntington Place, Detroit, Michigan. (Gage Skidmore from Surprise, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0 via Wikimedia Commons)

Suasana di Ruang Oval itu memanas usai JD Vance dan politisi lain duduk di ruangan itu. Vance memberitahu Zelenskyy bahwa perang harus diakhiri melalui diplomasi,

Zelensky kemudian bertanya, "Diplomasi macam apa?". Ia merujuk pada kesepakatan gencatan senjata pada 2019 lalu.

Wakil presiden itu kemudian menuduh Zelenskyy tidak sopan dan menggugat situasi di depan media. Dari sana, diskusi meningkat dengan cepat, Trump dan Vance menuduh presiden Ukraina tidak berterima kasih atas dukungan AS selama tiga tahun selama perang dengan Rusia.

3. Zelenskyy dinilai tidak sopan

Presiden Trump menilai Zelenskyy tidak siap untuk perdamaian. Seharusnya, keduanya menandatangani kesepakatan mineral dan melakukan jumpa pers usai pertemuan. Namun, semua hal tersebut tidak terjadi.

Trump 'mengusir' Zelenskyy sebelum kesepakatan dapat ditandatangani. Senator Partai Republik Lindsey Graham, yang pernah menjadi pendukung setia Ukraina, mengatakan Zelenskyy tidak sopan saat berada di Ruang Oval.

"Saya tidak tahu apakah kita bisa berbisnis dengan Zelenskyy lagi. Ia harus mengundurkan diri dan mengirim seseorang yang bisa berbisnis dengan kita, atau dia harus berubah," ujar Graham.

Pertengkaran di Ruang Oval juga memicu pernyataan dukungan untuk Zelenskyy dari sekutu utama Eropa, termasuk Prancis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us