Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
jrrny.com

Dunia seni itu tidak ada batasan. Dunia seni itu selalu memberikan kejutan yang luar biasa. Karya seni sendiri biasanya tidak banyak ditanggapi. Kenapa? sering kali, karya seni justru mewakili sebuah makna yang ingin disampaikan ke masyarakat. Atau, bisa saja karya seni itu untuk menunjukkan jati diri seseorang.

Nah, maka gak heran kalau karya seni terkadang jadi vulgar atau dimata banyak orang tidak senonoh. Hal ini, nampaknya yang ditanamkan pada mesin sensor media sosial Facebook. Diberitakan Telegraph.co.uk, mesin sensor Facebook memberi peringatan dan pengertian kepada akun Elisa Barbari terkait salah satu posting-annya.

Patung tersebut adalah Dewa Neptunus.

Default Image IDN

Facebook menyebut kalau sebuah gambar patung dalam akun Elisa Barbari melanggar kebijakan anti pornografi dan kekerasan mereka. Akun Elisa diberi peringatan bahwa dirinya harus menghapus peraturan tersebut. Dalam sebuah unggahan berjudul "Stories, curiosities and views of Bologna" atau "Cerita, rasa penasaran dan pemandangan di Bologna", patung Dewa Neptunus dalam keadaan telanjang disebut-sebut mengandung sisi pornografi.

Gambar ini (patung Dewa Neptunus) tidak sesuai dengan kebijakan Facebook. Gambar ini mengandung sisi pornografi, yang secara eksplisit adalah bagian tubuh tertentu. Penggunaan gambar atau video yang menunjukkan tubuh telanjang tidak diizinkan, meskipun dengan alasan seni atau pendidikan.

Default Image IDN

Ya, patung Dewa Neptunus yang sudah ada sejak abad 16 ini ternyata tidak sesuai dengan kebijakan pornografi dari Facebook. Seperti yang kita tahu, patung ini berada di pusat kota Bologna, tepatnya Piazza del Nettuno.

Elisa menyebut Facebook ingin pasangkan pakaian pada benda mati.

Editorial Team

Tonton lebih seru di