Peristiwa 13 Agustus: Sejarah Dibangunnya Tembok Berlin

Tembok yang memisahkan Jerman Timur dan Barat

Jakarta, IDN Times - Pada 13 Agustus, ada beberapa peristiwa sejarah internasional yang terjadi. Salah satunya adalah pembangunan tembok Berlin, tepatnya pada 13 Agustus 1961.

Fyi, tembok Berlin adalah pembatas dari beton yang membentang sepanjang 140 kilometer. Tembok ini menjadi pembatas antara Jerman Barat dan Jerman Timur mulai 1961 hingga 1989.

Baca Juga: Hari Kebebasan Sedunia dan Kisah Runtuhnya Tembok Berlin

1. Sejarah pembangunan

Peristiwa 13 Agustus: Sejarah Dibangunnya Tembok BerlinGaris tanda peringatan lokasi Tembok Berlin. (Pixabay.com/Abian_Valido)

Mengutip beberapa sumber, pembangunan tembok ini awalnya terjadi pada 1949. Saat itu Jerman yang semula dikuasai oleh empat negara kemudian terbagi menjadi dua wilayah utama, yakni Jerman Timur dan Jerman Barat.

Kemudian pada 1952, pemimpin Jerman Timur, Wilhelm Pieck, menutup perbatasan Jerman Timur dan Jerman Barat agar penduduk Jerman Timur tidak kabur ke Jerman barat. Karena dalam perkembangannya, Jerman Timur, yang dikuasai oleh Uni Soviet, perekonomiannya menurun lantaran buruh yang mogok kerja.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik yang Tak Banyak Orang Tahu Tentang Tembok Berlin

2. Masih ada yang kabur

Peristiwa 13 Agustus: Sejarah Dibangunnya Tembok BerlinTembok Berlin pada tahun 1974. (Unsplash.com/Immo Wegmann)

Meski begitu, rakyat Jerman Timur masih ada yang berhasil menyusup masuk ke dalam Jerman Barat. Bahkan, pada akhir 1950-an diperkirakan sebanyak tiga juta warga Jerman Timur melarikan diri ke Barat.

Hal tersebut membuat jerman Timur mulai membangun tembok beton, yang membuat warga Jerman Timur maupun Jerman Barat hanya bisa melewati perbatasan lewat pos pemeriksaan dan perlu perizinan terlebih dahulu.

3. Runtuhnya tembok Berlin

Peristiwa 13 Agustus: Sejarah Dibangunnya Tembok BerlinTembok Berlin diruntuhkan. (Twitter.com/EC AV Service)

Namun dibangunnya tembok Berlin tetap membuat para penyusup Jerman Timur untuk menyeberang ke Jerman Barat. Tembok Berlin pun menjadi penanda perang dingin antara Jerman Timur dengan Jerman Barat.

Hingga akhirnya pada 1989, penduduk Jerman Timur menuntut demokrasi. Saat itu, Uni Soviet juga sedang mengalami masalah perekonomian. Pemipin Jerman Timur, Gunter Schabowski, menyampaikan akan ada reformasi di mana rakyatnya bebas melintasi perbatasan.

Hal tersebut membuat lebih dari dua juta rakyat Jerman Timur berkumpul di pos pemeriksaan pada 9 November 1989 malam, sambil mulai merobohkan tembok Berlin dengan palu godam. Sekitar satu bulan setelahnya, tembok Berlin berhasil diruntuhkan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya